JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sudah bisa dipastikan bahwa DKI Jakarta menjadi tuan rumah bagi ajang balap mobil listrik ‘Formula E‘. Event tersebut jangan dipandang remeh, karena berkelas internasional. Bahkan dari pelaksanaan pergelarannya itu sendiri, diharapkan dapat menjadi titik balik bagi kebangkitan Ibukota.
Hal tersebut diungkapkan oleh legislator (anggota DPR RI) asal DKI Jakarta, H. Ahmad Sahroni SE M.Ikom dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (17/10/2021) kemarin untuk menyingkapi polemik hingga sudah diputuskannya bahwa Ibukota resmi bakal menjadi tuan rumah Formula E.
“Itu kan berarti Jakarta sudah berdiri sejajar dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Sebut saja seperti Roma, New York, Berlin, London, Seoul hingga Monako. Jujur, merinding saya jika melihatnya nanti,” ucap Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut.
Dalam pandangan Sahroni bahwa dengan DKI Jakarta menjadi tuan rumah Formula E harus disikapi sebagai kabar baik. Selain itu juga harus disambut positif. Kenapa? “Karena itu merupakan event otomotif internasional, diharapkan bisa memunculkan efek domino, yakni bisa menjadi titik balik kebangkitan Ibukota,” harapnya.
Menurut dia lagi bahwa sektor ekonomi dan bisnis Jakarta justru melesu hampir dua tahun belakangan ini. Penyebabnya karena pandemi COVID-19.
“Nah, dengan digelarnya Formula E di Jakarta, maka diharapkan akan ada multiplier effect yang tercipta, kemudian akan berdampak pada pemulihan ekonomi,” telaahnya.
Ditambahkan Sahroni lebih lanjut, pihaknya melihat bahwa dengan ditetapkannya Jakarta sebagai tuan rumah Formula E, itu jelas merupakan kerjasama seluruh pihak. Baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga dari seluruh elemen masyarakat.
Karena itu pula, Sahroni juga berharap agar tidak ada lagi polemik terkait penyelenggaraan event ini. Idealnya seluruh pihak harus ikut nemberikan support bagi suksesnya penyelenggaraan Formula E.
“Ayo, kita membangun satu pemikiran. Bagaimana caranya agar event olahraga berkelas internasional tersebut, bisa berlangsung sukses. ini. Harga diri bangsa harus kita junjung tinggi, bagaimana Indonesia bisa dan harus bangkit lagi, setelah berkutat cukup lama akibat dihajar masa pandemi, cukup panjang,” kata Sahroni, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA
