JAKARTA (POSBERITAKOTA) -Resmi sudah sosok Anies Rasyid Baswedan karena mengumumkan diri secara terbuka untuk kembali maju sebagai calon gubernur (Cagub) di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta, akhir Nopember 2024 mendatang.
Atas dasar itulah pengamat politik Adi Prayitno melontarkan pelenilaiannya. Ia menyebut antara PKS dan PDI Perjuangan(PDIP), dipastikan bakal berebut untuk menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) atau pendamping Anies Baswedan nanti.
“Tentu dalam konteks itulah, posisi soal siapa yang menjadi pendamping Anies akan menjadi tarik menarik. Malah bakal jadi rebutan, antara PKS dan PDIP,” ucap Adi, Jumat (21/6/2024) kemarin di Jakarta.
Soal siapa sosok yang dianggap tepat mendampingi Anies, menurut Adi, justru bakal menjadi pembahasan alot kedua partai jika ingin berkoalisi. Namun, faktor yang menentukannya adalah elektabilitas.
“Pertanyaannya,siapa yang akan dipilih? Dalam hal itu, ukurannya soal siapa calon wakil yang dinilai bisa menutupi kekurangan Anies dan bisa menambah elektabilitas Anies,” telaahnya, panjang lebar.
Dikatakan Adi lebih jauh bahwa dari sisi elektabilitas PDIP memiliki keuntungan. Sebab, dengan masuknya PDI Perjuangan, maka pemilih Anies akan bertambah dari kalangan nasionalis. Jadi, bukan hanya agamis saja.
“Saya melihatnya bahwa dalam kontes ini, maka sangat mungkin PDIP relatif lebih diunggulkan, karena Anies ini dianggap memiliki militansi pemilih yang sama dengan PKS,” katanya.
Meski begitu, tambah Adi, ada juga faktor penentu kedua. Apa itu? Yakni kemampuan menyediakan logistik untuk Pilkada. Sosok yang mampu memenuhi kedua syarat itu yang bakal diunggulkan menjadi pendamping Anies.
“Nah, kira-kira calon pendamping Anies ini punya logistik yang relatif bisa memadai ataupun tidak? Sudah barang tentu, variabel ini yang seringkali menjadi kalkulasi,” ujar Adi Prayitno, mengakhiri. © RED/THONIE AG/ EDITOR : GOES
