31.7 C
Jakarta
18 October 2024 - 18:26
PosBeritaKota.com
Daerah Top News

Setelah Dihantam Badai COVID & Puting Beliung, WARGA CIMENYAN Dirikan Koperasi KMP Guna Bangkit Bersama Human Initiative

BANDUNG (POSBERITAKOTA) – Apa jadinya jika Lembaga Kemanusiaan sekelas Human Initiative (HI) tak segera hadir, hampir bisa dipastikan sebagian warga Desa Cimeyan, Kecamatan Cimeyan, Kabupaten Bandung Barat, bakal masih berkutat dengan berbagai kesulitan hidup?

Pasalnya, di awal tahun 2021 silam, mereka masih dihantam suasana COVID-19 dan disusul datangnya bencana Puting Beliung. Lantaran harus menghadapi kesulitan ekonomi, mereka pun tidak sedikit yang terjebak pinjaman online (Pinjol). Bahkan tidak sedikit yang kemudian berimbas ke hal lain.

Mulai dari perselisihan rumahtangga, perceraian atau kabur dari rumah sampai ada pula yang nekad bunuh diri. Atas kejadian itulah, rupanya menjadi concern Lembaga Kemanusiaan HI bisa hadir bagi mereka. Tentu dengan memberikan bantuan dana untuk modal usaha serta pelatihan, agar bisa kembali survive melalui bidang usaha.

Tak salah jika kemudian mereka, terutama dari kalangan ibu-ibu yang merupakan warga RT 002/RW 02 Desa Cimeyan, Kecamatan Cimeyan, Kabupaten Bandung Barat – bagai mendapatkan suntikan semangat hidup. Bisa mendapat bantuan HI, merintis usaha kecil rumahan dan sampai akhirnya lambat laun bisa bangkit dari keterpurukan hidup.

“Ibaratnya di balik kesulitan hidup, pasti akan datang kemudahan. Jujur, kami mendapatkannya, setelah Human Initiative hadir ditengah-tengah kesulitan hidup,” jelas ibu Nurhayati yang didapuk sebagai Ketua Koperasi KMP Cimenyan saat ketemu media/wartawan dari Jakarta yang dihadirkan Lembaga Kemanusiaan Human Initiative untuk melihat langsung warga atau usaha binaannya, Kamis (10/10/2024) sore kemarin.

Diakui lebih lanjut bahwa dirinya bersama puluhan warga lain, disentuh HI agar bisa bangkit dari keterpurukan. Karena bersyukur merasakan manfaat, yakni bisa memiliki penghasilan, ada niatan untuk mengembalikan bantuan pihak HI Pusat yang pelaksanaannya dilakukan HI Jawa Barat.

Rupanya niat ibu Nurhayati bersama ibu-ibu yang lain untuk mengembalikan dana bantuan, justru menjadi inspirasi bagi pihak HI Jawa Barat untuk mendirikan semacam badan usaha koperasi. Hal itupun harus dijalani atau dikelola oleh kalangan ibu-ibu dari warga RT 002/RW 02 Desa Cimeyan. Karenanya, patut disyukuri karena usaha Koperasi KMP (Keluarga Multi Penghasilan).

“Saya sendiri menjadi salah seorang yang merasakan manfaat kehadiran Human Initiative. Jika dulu pernah terpuruk, kini sudah bisa kembali bangkit,” aku ibu Nurhayati yang memilih buka usaha perbaikan dan produksi sepatu pebalap motor alias sepatu trail.

Bahkan, kata dia lagi, usahanya tersebut sudah mampu menembus pasar dunia. Banyak datang pesanan dari manca negara. Seperti dari pemilik toko di Malaysia, Portugal sampai Singapura. Order pun terus mengalir, meski saat merintis usaha tersebut tidaklah mudah dan butuh proses cukup lama untuk eksis.

Saat ini produk rumahannya malah banyak dipesan oleh toko-toko olahraga dari berbagai kota di dalam negeri. “Syukur alhamdulillah, pesanan dari luar negeri selalu ada. Termasuk dari toko-toko olahraga di Bandung,” tutur ibu Nurhayati yang menyerap tenaga kerja.

Hal senada juga dikatakan ibu Komala dan ibu Mulyana yang masing-masing sebagai Sekretaris dan Bendahara Koperasi KMP. Keduanya merasakan mamfaat kehadiran HI yang peduli memberikan bantuan usaha dan sekaligus memberikan pelatihan.

Sementara itu Bustanul Arifin Nasir selaku Kepala Bidang Program HI Jawa Barat, menjelaskan bahwa intervensi HI ini telah mendorong motivasi dan semangat kalangan ibu-ibu di Desa Cimeyan. Mereka akhirnya membuka usaha rumahan atau UMKM sehingga bisa menambah penghasilan bagi keluarga.

“Terus terang, ibu- ibu di Desa Cimeyan ini, sangat luar biasa. Apalagi memiliki motivasi serta daya juang yang cukup tinggi, terutama guna menambah penghasilan keluarga. Setelah diberi solusi agar mendirikan badan usaha Koperasi Keluarga Multi Penghasilan, hasilnya sungguh membanggakan. Bisa bangkit bersama Human Initiative,” pungkasnya.

Patut diketahui bahwa usaha rumahan (UMKM) lain yang sudah dijalani ibu-ibu anggota Koperasi KMP antara lain : keripik pisang, risol dan pastel, nasi kotak, asinan serut serta banyak lagi. Namun, mereka masih sulit memasarkan untuk keluar wilayah Kabupaten Bandung Barat. ® RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Terkait Pemanggilan Saksi, KETUA KPK Sebut Kepentingan Dibalik Penyelidikan Ajang Formula E

Redaksi Posberitakota

Waspadai Kejahatan Perdagangan Orang, KAPOLSEK BALONGAN & ANJATAN Ingatkan Jangan Mudah Tergiur Ajakan Kerja ke Luar Negeri

Redaksi Posberitakota

Dadakan ‘Obok-obok’ Gedung Kebon Sirih, KETUA DPRD DKI PRASETYO EDI MARSUDI Dukung KPK Melakukan Proses Penyelidikan

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang