JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan Pemprov DKI berencana memangkas anggaran infrastruktur apabila harga kebutuhan hidup warga terus meroket. Uang hasil pemangkasan tersebut nantinya akan digunakan untuk subsidi pangan bagi masyarakat miskin.
Hal itu dikatakan Sandi saat menghadiri diskusi ekonomi yang digelar di kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKS-PAN di gedung The Kemuming, Jl Amir Hamzah. “Kita bisa kurangi anggaran infrastruktur untuk menambah subsidi pangan,” kata Sandi pada acara yang menampilkan pembicara mantan Menteri Ekonomi Kwik Kian Gie dan mantan Menteri Kehutanan Soeripto.
Langkah yang akan ditempuh Pemprov DKI Jakarta tersebut, kata Sandi, bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil yang makin susah lantaran nilai rupiah makin melemah terhadap mata uang asing.
Sandi dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu, mengungkapkan kalau pihaknya akan terus melakukan pantauan dan memastikan bahwa komoditas pangan di Jakarta tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan.
“Kami akan upayakan semaksimal mungkin, agar harga Sembako masih terjangkau masyarakat. Bisa kita lihat dari harga yang memiliki dampak cukup tinggi adalah tentunya harga ayam, telur dan daging sapi,” papar Sandi di hadapan ratusan undangan, Rabu (18/7) malam.
Meski secara umum harga sejumlah komoditi Sembako membubung tinggi, namun tidak menohok langsung kepada warga miskin. “Karena warga miskin, khususnya pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, selama ini dapat menikmati Sembako murah yang digelontorkan Pemerintah secara rutin tiap bulan. Nah, melalui pemangkasan anggaran pembangunan infrastruktur, kita berupaya memperbanyak sembako murah agar lebih banyak dinikmati warga,” papar Sandi.
Ketua Sekber Indonesia, Mohammad Taufik, menambahkan dirinya yakin kalangan DPRD akan mendukung program Anies-Sandi menambah dana subsidi pangan. “Saya selaku Wakil Ketua DPRD yakin teman-teman di dewan akan mendukung program Pemerintah yang pro-rakyat kecil. Program itu bisa direalisasi dalam beberapa bulan ke depan melalui APBD Perubahan,” kata Taufik.
Menurutnya di tengah meningkatnya kesulitan masyarakat secara nasional lantar kurs dolar AS terus membubung tinggi, di situlah pemerintah hadir untuk meringankan bebas masyarakat.
Taufik menambahkan secara khusus kemiskinan di DKI belakangan ini menurun, karena banyaknya pengangguran yang terserap lapangan kerja melalui program OK OCE. “Namun kalau kondisi ekonomi nasional memburuk, dikhawatirkan dapat menambah kemiskinan di Jakarta,” ujarnya sambil menyerukan kepada masyarakat untuk bersatu padu mengganti Presiden melalui Pilpres 2019 mendatang. ■ RED/JOKO