BEKASI (POSBERITAKOTA) – Salah satu masakan yang dikenal pedasnya, tak cuma didominasi ala Padang. Sajian khas Manado pun termasuk punya masakan yang mampu menggoyang lidah.
Dengan banyaknya rumah makan atau restoran yang menyediakan masakan Manado, terbukti kalau masakan asal daerah tersebut cukup dikenal. Kepopuleran masakan ini di Jakarta dan sekitarnya, banyak dijumpai dari rumah makan kelas kaki lima (K-5) sampai restoran mewah dengan berbagai menu masakan asal ujung utara Sulawesi itu.
Satu dari sekian banyaknya resto kaki lima (K-5) ini, ada di perumahan Grand Galaxi City, Bekasi Selatan. Namanya ‘Ikan Bakar SABUA’. Tepatnya berlokasi di depan eks pemancingan, sebelah rumah pompa, Jalan Pulosirih Buelevard.
Denny A Kumintas, pemilik resto ini mengaku meski baru dibuka beberapa hari saja pengunjungnya sudah lumayan banyak. “Rupanya memang banyak penggemar kuliner masakan Manado asal Jakarta maupun Bekasi mau singgah ke restoran saya ini,” ucapnya.
Saat disambangi POSBERITAKOTA dan ditany kenapa banyak penggemar masakan Manado yang suka masakan di resto K-5? Pengusaha kuliner ini menyebutkan karena memang di restonya ini rasanya tidak kalah dengan resto atau hotel bintang lima.
“Apalagi harganya juga juah beda dengan resto berkelas, cuma memang suasananya saja yang beda karena bisingnya lalu lalang kendaraan,” beber dia.
Menurutnya di restonya ini menyediakan masakan halal diantaranya ikan bakar, ikan wokublanga, ikan kuah asam, kepala salmon kuah asam dan berbagai sayuran yang dijamin pedas.
“Kami juga menyediakan paket seharga Rp 20 ribuan dengan menu nasi, sayur, ikan, perkedel jagung, dabu dabu dan segalas air putih,” ucap dia seraya menyebutkan restonya buka dari pukul 16.00 – 22.00 WIB.
Tak cuma itu saja. Denny pun juga berencana bakal menambah menu masakan lainnya seperti bubur Manado dan lain, tentu agar menjadi daya tarik pengunjung dan lain-lain.
Memang bukan masakan Manado namanya jika tidak menggoyang lidah. Keberanian memasukkan berbagai bumbu membuat setiap makanannya ngangenin dan selalu dicari orang. Tak hanya Kawanua, orang asli Manado, yang memburunya. Warga dari sejumlah daerah lain pun mengidolakan masakan dengan wangi rempah nan memikat itu.
Eci (45), satu pengunjung Resto ‘Ikan Bakar SABUA’ ini (9/11) mengatakan, makanan tude bakar dabu-dabu, sejenis ikan kembung yang dibakar dan disiram dabu-dabu (sambal khas Manado, terbuat dari potongan cabai merah/hijau, tomat, dan bawang merah, serta perasan air jeruk) ini rasanya cukup nikmat.
“Belum lagi mujair bakar rica yang dimasak dengan saus dari campuran cabai, jahe, kemiri, dan bawang putih kemudian makannya pakai sayur rica rodo (irisan jagung muda, terong, dan kacang panjang), dan kangkung bunga popaya, oh, sungguh nikmat,” ucap wanita berkulit putih ini.
Menyangkut soal tongkrongan, Denny menyebutkan kalau dirinya juga mengikuti perkembangan zaman. “Di resto kami yang khas Manado ini tidak sekadar mengandalkan makanan kaya rasa saja, tapi juga bisa menjadi tempat untuk menjamu tamu konsumen dan kami sudah menatanya lebih nyaman untuk nongkrong,” kata dia.
Karena itu, ia berencana di restonya ini akan diciptakan suasananya semakin nikmat untuk nongkrong sambil menikmati segelas jus, teh hangat, atau minuman yang lainnya dengan cemilan pisang goreng dengan sambal roa.
“Tak ketinggalan pula seminggu dua kali, kami bakal siapkan musik organ tunggal. Nah, ditunggu, ya, kehadirannya,” pungkasnya sambil melambaikan tangan. ■ RED/BUDHI/GOES