JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sebanyak 78 bangunan yang Pr terdampak proyek pembangunan enam ruas Tol Dalam Kota seksi A Sunter- Pulogebang, mulai dilakukan pengosongan. Kegiatan pengosongan berlangsung kondusif karena sebagian besar warga sudah menerima ganti rugi, sedangkan delapan warga yang menolak, dilakukan konsinyasi yang mana uang ganti rugi lahan dititipkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.
Lahan dan Bangunan yang dikosongkan mulai Kamis kemarin berada di RW 02 dan 04, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebelum pengosongan lahan dan bangunan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)dan Pemprov DKI Jakarta telah melakukan serangkaian sosialisasi dan terakhir memberikan surat peringatan kepada pemilik.
Lurah Pegangsaan Dua, Abdul Buang, mengatakan pengosongan lahan untuk 8 bidang dilakukan berdasarkan UU No 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah, yaitu penetapan konsinyasi Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang dimohon oleh PUPR dan Pemprov DKI.
“Adapun uang ganti rugi sudah dititipkan di PN Jakarta Utara, sehingga pemilik bisa langsung mengambil di sana,” ujar Abdul di lokasi, Jumat (11/1).
Dia menambahkan ada beberapa pemilik yang sudah mengambilnya sedangkan yang 70 bidang bangunan, pengosongan dilakukan karena pemilik sudah mendapat ganti rugi dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). “Sudah kelar proses ganti ruginya, tidak ada masalah,” tambahnya.
Menurutnya, pengosongan tersebut sudah dilaksanakan sesuai prosedur, sehingga pada hari H-nya tidak ada kendala. “Proses berlangsung kondusif dan tidak ada penolakan dari warga,” papar Abdul Buang yang memimpin pengosongan.
Lurah Pegangsaan Dua tak sendiri. Nampak hadir sejumlah pejabat lain yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Sunter Pulo Gebang, Asih Nirbiyanti, UPT Pengadaan Tanah DBM DKI, Kepala divisi Managemen Lahan, Hubungan lembaga & Komunikasi publik JTD, Dr. Hery H, Tim TP4D, Juru Sita PN Jakut, serta Tim P2T Jakarta Utara. Kegiatan tersebut juga diback-up polisi dan TNI-AD untuk antisipasi keamanan. ■ RED/JOKO