PADANG (POSBERITAKOTA) – Jika dibandingkan jumlah masyarakat yang terancam oleh bencana tsunami. Shelter untuk evakuasi di Sumatera Barat masih sangat minim.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Kamis (24/1), mengatakan pascagempa 2009 sebenarnya sudah ada perencanaan untuk membangun ratusan shelter pada tujuh kabupaten/kota yang berada di pesisir pantai. Namun, karena anggaran tidak mencukupi, tidak semua terealisasi.
Menurut Irwan, usai menghadiri Rapat Koordinasi Mitigasi Penanganan Gempa dan Tsunami dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Bappenas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Padang, dokumen perencanaan pembangunan shelter itu bisa kembali ‘dibongkar dari gudang. Dan, dilanjutkan kembali karena ancaman gempa dan tsunami di Sumbar masih tetap ada.
Sekalipun bencana yang telah diprediksi oleh para pakar itu tidak pasti akan terjadi, kesiapsiagaan harus terus dibangun. Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur gedung seperti shelter.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar jumlah shelter di daerah itu baru sekitar 74 unit yang sebagian besar terletak di Kota Padang. Shelter itu diperkirakan mampu menampung 194 ribu orang.
Prediksi berdasarkan penelitian, jumlah masyarakat di pesisir Sumbar yang terancam tsunami mencapai 950,2 ribu orang. “Artinya sekitar 756 ribu orang berpotensi menjadi korban jika tsunami menerjang pesisir pantai Sumbar pada siang hari,” katanya.
Irwan berharap rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim bisa menjadi awal untuk merealisasikan pembangunan shelter yang telah direncanakan sebelumnya. ■ RED/ANT/AYID