26.7 C
Jakarta
22 November 2024 - 01:57
PosBeritaKota.com
Sport

Bermain Buruk Lawan Juniornya, GM SUSANTO MEGARANTO Raih Hasil Remis Hadapi Azarya Jodi

YOGYAKARTA (POSBERITAKOTA) – Entah apa yang terjadi dengan pecatur andalan Indonesia, GM Susanto Megaranto dalam pertandingan catur babak kelima melawan juniornya, Azarya Jodi Setyaki. Pecatur putra nomor satu tersebut, lagi-lagi harus puas meraih hasil remis saat memainkan babak kelima di turnamen ‘Internasional GM–GMW JAPFA 2019’ di Hotel Grand Ina Mailoboro Yogyakarta, Minggu (16/06) kemarin.

Susanto Megaranto (2548) adalah unggulan tiga berjumpa juniornya MF. Susanto baru saja meraih juara zonal 3 point 3 Asia Timur, namun sayangnya saat menghadapi Jodi Setyaki lewat pembukaan Vienna, ia harus mengakhiri babak lima dengan remis lewat langkah cepat yakni langkah 21.

Hal itu jelas menjadi sangat luar biasa, tetutama untuk kelasnya seperti Susanto Megaranto. Memang beberapa kali, Jodi remis melawan Susanto, namun tentu tidak dalam arena menentukan seperti ini.

Hasil remis ini adalah yang keempat bagi Susanto, setelah sebelumnya dibabak pertama tampil mengesankan menundukkan unggulan dua asal Belanda GM. Ivan Sokolov. Namun dibabak dua, Susanto bermain draw dengan MI. Novendra Priasmoro, babak tiga ketika jumpa GMW Medina Warda Aulia, kemudian babak empat remis dengan MI. Yoseph T. Taher.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB. Percasi, Kristianus Liem yang mengamati jalannya turnamen, menyatakan bahwa secara strategis dirinya tidak mengetahui apa yang diinginkan Susanto. Kenapa hanya meraih hasil remis, apalagi lawan yang dihadapi adalah rekan senegaranya diempat babak akhir.

“Ini memang karakter lama Susanto, kadang-kadang cepat puas hanya meraih hasil remis di turnamen invitasi. Yang pasti sangat mengecewakan, karena harusnya dia mampu meraih point banyak untuk persaingan gelar juara,” ulas Kristianus Liem.

Diharapkan pada sisa 6 babak lagi, penampilan Susanto semakin maksimal untuk bisa meraih kemenangan disetiap babak dan menunjukkan pecatur Indonesia mampu meraih gelar juara lagi pada Turnamen Japfa Internasional.

Dengan hasil remis itu, Susanto Megaranto sementara mengumpulkan 3 angka kemenangan. Sedangkan Jodi Setyaki baru mengemas satu angka kemenangan. Sedangkan pecatur Kazakhstan, GM Rustam Khusnutdinov, dipastikan masih berada diurutan atas klasemen dengan nilai 3,5 kemenangan, usai memainkan laga remis dengan unggulan utama GM. Dmitry Kokarev dari Rusia yang juga meraih 3 angka kemenangan.

Pada pertandingan katagori Grand Master lainnya pecatur putri GMW Medina Warda Aulia gagal meraih point, usai ditundukkan MI. Joseph T. Taher, kemudian pecatur India MI Das Argyadip bermain remis dengan rekan senegaranya MI. Ravi Teja S.

CHELSIE TAHAN KETI

Sedang andalan utama di kelompok Grand Master Wanita, WIM Chelsie Monica Sihite (2212), belum mampu menundukkan pimpinan klasemen sementara WGM Tsatsalashvili Keti (2356) dan hanya mampu bermain remis.

Chelsie yang bermain dengan buah hitam, harus puas dengan tambahan setengah poin usai menerima tawaran remis pada langkah ke-30 dari pecatur asal Georgia itu karena memang posisi buah catur kedua belah pihak saling menjaga dan sulit untuk menemui celah menyerang.

“Sebenarnya sebelum langkah ke-30, posisi udah nggak mungkin untuk menyerang. Dia harus menjaga kotak g5 dari ancaman saya. Sementara saya harus mengawasi kotak d4 agar dia tidak bisa menyerang,” kata Chelsie.

Kalau melihat dari permainan tadi, hasil remis adalah cukup baik baginya,meskipun ia sebelumnya berharap menang guna mengumpulkan poin untuk mengejar syarat Norma WGM pada turnamen yang diselenggarakan atas kerjasama PT. Japfa Comfeed Indonesia dengan PB Percasi ini.

“Di opening sebenarnya saya sempat sedikit bikin salah, sehingga pas masuk permainan tengah dia sedikit lebih unggul. Tapi saya bisa menetralisir agar gajah dia tidak aktif dengan resiko kedua gajah saya pun tidak aktif,” kata dara kelahiran 1997 ini.

Dengan raihan setengah poin tersebut, Chelsie kini mengumpulkan poin 3 dan harus memburu 5 poin lagi dari enam babak tersisa untuk bisa meraih Norma WGM agar memenuhi minimal 8 poin sebagaimana yang disyaratkan oleh aturan FIDE.

“Masih ada peluang, karena lawan terberat MI Sophie Milliet dan Keti sudah dihadapi. Mudah-mudahan saya bisa,” kata Chelsie.

Sementara itu, Keti mengaku cukup puas dengan hasil remis tersebut meskipun seharusnya ia bisa menang. Hasil seri ini merupakan yang kedua bagi Keti setelah pada babak keempat ditahan remis pecatur muda Indonesia WFM Fisabilillah Ummi.

“Melihat penampilan para pecatur dalam dan luar negeri bertarung hingga babak lima sangat menarik karena terlihat persaingan diantaranya mereka sangatlah kental, “ungkap R. Artsanti Alf selaku Head of Social Investment and Corporate Comunnication PT JAPFA Comfeed Indonesia.

Turnamentini dihadirkan PB percasi dengan dukungan dari JAPFA sebagai upaya untuk mencari grand master baru di Indonesia. Upaya untuk mencari Grand Master telah dilakukan oleh JAPFA salah satunya dengan membentuk JAPFA Chess Club di bawah departement Social investment JAPFA.

Selain itu event tahunan ini merupakan rangkaian komitmen JAPFA untuk mencari bibit baru pecatur Indonesia sehingga menjadi sebuah perjalanan panjang dan berliku untuk PB Percasi dan Catur Indonesia. ■ RED/MIKE WANGGE/GOES

Related posts

SIWO PWI Pusat Gelar Golden Award 2017

Redaksi Posberitakota

Dapuk Solskjaer Jadi Pelatih, SCHMEICHEL Nilai MU Ambil Keputusan Berani & Tepat

Redaksi Posberitakota

Rivalitas di MotoGP 2019, DOVIZIOSO Masih Anggap Honda Lawan Terberat

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang