BEKASI (POSBERITAKOTA) – Permintaan lahan untuk makam orang meninggal dunia terus meningkat. Dalam setiap harinya, ada sekitar 5 orang meninggal dunia yang dimakamkan di blok baru TPU Perwira Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Dari data yang ada, setahun lalu Pemkot Bekasi sudah menambah lahan sekitar 4000 meter. Karena lahan yang lama seluas 11 hektar, sudah penuh sesak dengan 70 persen bertumpang dan bahkan susun tiga. Dengan tingginya permintaan pemanfaatan lahan makam, diperkirakan pada Desember 2019 mendatang, sudah habis terisi.
Ahmad Supendi, warga RT 03/01 Teluk Pucung, Bekasi Utara, meminta anggota DPRD khususnya dari Dapil 2 Kecamatan Bekasi Utara periode mendatang (2019-2023) yang akan dilantik Agustus, memperjuangkan pembebasan lahan tambahan melalui Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
“Sudah lama penambahan lahan tambahan TPU diplot. Namun, karena keterbatasan anggaran, pembebasan justru dicicil. Karenanya, nanti bisa diusulkan kembali melalui APBD Perubahan 2019 atau APBD 2020,” pintanya.
Ahmad juga menjelaskan bahwa Kota Bekasi, kondisinya sudah krisis lahan pemakaman. Penyebabnya, karena tidak sebanding dengan ketersediaan lahan yang ada. Adanya beberapa tempatnya makam milik warga, seperti di Tanah Kober dan Pereng yang digunakan warga perkampungan, dapat mengurangi permintaan lahan makam khususnya di TPU. Cepat penuhnya lahan TPU Perwira, disebabkan padatnya perumahan khususnya di Kecamatan Bekasi Utara, Medan Satria dan Bekasi Selatan.
Khusus di Kota Bekasi, selain TPU Perwira, juga menyediakan area pemakaman di TPU Pedurenan dan Mustikajaya, seluas 12 hektar. Sedang di TPU Jatisari, Jatiasih seluas 12 hektar serta di TPU Sumurbatu seluas 38 hektar. ■ RED/DI2T/GOES