JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar kian menguat jelang digelarnya Musyawarah Nasional (Munas). Apalagi sudah hampir dipastikan, gelaran Munas Partai Golkar, bakal berlangsung pada Desember 2019 mendatang.
Oleh karenanya, politisi Partai Golkar Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom mengajak seluruh komponen partai untuk bersatu demi kejayaan Golkar kedepan. Kemudian, memilih calon ketua umum dengan menggunakan hati nurani dan jangan saling menjatuhkan.
“Sebagai kader Partai Golkar, kita seharusnya bersyukur dan bangga. Terutama karena memiliki Bapak Airlangga Hartarto dan Bapak Bambang Soesatyo (Bamsoet-red). Pilihlah dengan hati nurani dan jangan saling menjatuhkan, antara satu dengan lainnya,” pinta Camelia saat dihubungi POSBERITAKOTA, Selasa (13/8) di Jakarta.
Menurut Camelia Panduwinata Lubis atau yang dikenal dengan sapaan Camel Petir, melihat sosok Airlangga dan Bamsoet sama-sama memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara, khususnya untuk Partai Golkar.
Pada sosok Airlangga, kata Camel, berhasil membawa Partai Golkar pada posisi dua besar kekuatan politik nasional, bersama PDIP pada Pemilu 2019 lalu. “Golkar meraih 85 kursi di DPR RI atau 14,8 persen kursi DPR (575). Nah, melihat hasil ini kan harus diapresiasi,” tambah Camel.
Menyikapi kunci keberhasilan tersebut, lanjut Camel lagi, itu merupakan hasil kerja keras semua kader. Plus, strategi yang jitu dari DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Sementara itu untuk sosok Bamsoet, juga telah berhasil membawa banyak perubahan di DPR RI, terutama terkait citra lembaga legislatif di mata rakyat yang selama ini kerap negatif. Bahkan berdasarkan hasil survei Charta Politika yang digelar beberapa waktu lalu, menunjukkan kepemimpinan Bamsoet mampu mengubah wajah DPR RI. Sebanyak 49,3 persen responden menyatakan optimistis dengan Bamsoet.
Dalam pandangan Camel lebih lanjut, seharusnya seluruh kader Partai Golkar bangga memiliki dua sosok Airlangga dan Bamsoet, karena berjuang untuk masyarakat demi kebaikan bangsa. Bukan harus saling serang atau menjatuhkan satu dengan lainnya.
“Partai Golkar harus tetap solid dan kuat untuk terus melakukan terobosan-terobosan kebijakan politik dengan merajut nilai-nilai kebangsaan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur seluruh masyarakat Indonesia. Berhentilah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memberikan konotasi menyerang. Justru sebaliknya harus melontarkan gagasan-gagasan mulia demi merekatkan nilai persatuan dan kesatuan,” pungkas Camel Petir. ■ RED/GOES