Diawal Muharom 1442 H, USTADZ HUSNI MUBAROK Buka Ta’lim Subuh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen Bekasi

BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Syiar keagamaan lewat ta’lim rutin sebagai upaya pembangunan rohani di lingkungan, terus digaungkan oleh kelembagaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas di lingkungan RW 025 Perumahaan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan,  Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sebagai awal bulan Muharom 1442 H, ta’lim ba’da Subuh langsung dibuka dan diisi oleh penampilan Ustadz H Husni Mubarok LC M.Th.i, Ahad atau Minggu (23/8/2020) yang menyampaian materi Kajian Tafsir Surah Yassin. Tak kurang dari 40-an jamaah ikut hadir.

Banyak ilmu didapat dari penyampain ceramah satu jam lebih dari Ustadz Husni, terutama yang menukil kisah Nabi Muhammad SAW saat diutus ke muka bumi sebagai Rassulullah. Meski dalam proses perjalanan memperkenalkan ajaran agama Islam, justru mendapat pertentangan keras dari kaum Qurais.

Rassulullah yang memiliki sifat-sifat dari Allah SWT, malah dibilang sebagai orang atau umat yang biasa-biasa saja. Bahkan sempat dituding brengsek. Sama dan tak jauh berbeda dari mereka, yakni kaum Qurais,” ceritanya.

Ustadz Husni Mubarak juga memaparkan lebih dalam,  bagaimana dan apa jadinya jika peradaban umat manusia pada zaman itu, tidak didampingi para Rassulullah? Meski Rassulullah itu sendiri, kerap dibilang sebagai pendusta.

“Coba bayangkan, orang (Rassulullah-red) yang sangat disayang oleh Allah SWT saja, dibentak-bentak. Sebaliknya jika Rassulullah yang berakhlak sangat baik, kemudian seandainya mengajarkan umat pada zaman itu tidak secara pas, bisa-bisa Rassulullah malah yang akan disembah,” tuturnya.

Kegiatan ta’lim di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen, Bekasi, justru semakin hidup. Pasalnya, sejumlah jamaah rutin sudah tak sungkan-sungkan melontarkan kalimat-kalimat pertanyaan yang sangat bagus dan banyak mendapatkan manfaat ilmu keagamaan.

Karena apa? Sejatinya, tujuan ideal dari diadakannya kegiatan ta’lim adalah untuk mengkaji diri – sejauh mana diri kita memahami dan sekaligus mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan? ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Kajian dalam Program Hikmah di Masjid Istiqlal Jakarta, BAHAS SOAL ‘Keutamaan Silaturahim’

Goresan Imam Besar di Masjid Istiqlal, IDHUL FITRI = Reinkarnasi Spiritual

Idhul Fitri 1445 H, PEMINTA & PEMBERI MAAF dalam Konteks Jatidiri Kemanusiaan