POSBERITAKOTA (JAKARTA) – Masyarakat diminta agar secara seksama memahami akan pentingnya vaksinasi. Sebab, situasi pandemi COVID-19 atau penyebaran virus Corona, tak hanya mengancam kehidupan masyarakat terhadap kemungkinan pada risiko kematian. Bahkan akibat terhalang produktifitas kerjanya, tentu sangat berdampak terhadap perekonomian di masyarakat secara umum.
Ajakan tersebut dilontarkan Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom, politisi Partai Golkar yang juga duduk sebagai Bendahara Umum (Bendum) Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA). Tujuannya menurut dia, apabila masyarakat memahami akan pentingnya mendapat vaksinasi COVID-19, pada akhirnya kelak bisa dicapai situasi normal.
“Vaksinasi itu kan sangat berguna untuk kekebalan tubuh kita. Jadi, kelak kita pun tak perlu merasa was-was lagi atau khawatir dengan yang namanya virus Corona itu sendiri,” tuturnya saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Rabu (3/2/2021) di Jakarta.
Saat ini, dikatakan Camelia Panduwinata Lubis yang populer dengan nama Camel Petir dijagad musik dangdut itu, masyarakat harus bersyukur karena Pemerintah telah menyediakan atau menyiapkan sebanyak 25 juta dosis vaksin anti COVID-19. Sedangkan masyarakat, tambahnya, tinggal menunggu giliran untuk divaksinasi.
“Ketersediaan vaksin itu sendiri, jelas membuktikan bahwa Pemerintah serius memikirkan keselamatan masyarakat. Meski untuk tahap awal, pemberian vaksin diperuntukkan bagi tenaga tanaga kesehatan, karena merekalah orang yang paling berisiko tertular atau terjangkiti virus Corona atau COVID-19,” ucap artis asal kelahiran kota Medan, Sumatera Utara.
Karena itu, Camel Petir juga meminta agar masyarakat tidak perlu ragu-ragu. Vaksin Sinovac disediakan memang untuk melindungi sekaligus menyelamatkan masyarakat. Dan, kasus COVID-19 bukan hanya menimpa Indonesia saja, tapi juga ke seluruh dunia.
“Jika saatnya nanti sudah mendapat giliran, ya nggak perlu ragu-ragu. Sebab yang akan memberikan vaksin itu nanti, tenaga kesehatan. Juga akan melibatkan Rumah Sakit atau minimal Puskesmas. Dan lagi, vaksin produk Sinovac, sudah mendapat izin BPOM dan IDI,” tuturnya, panjang lebar.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Badan Pengawasan Obat & Makanan (BPOM), ditegaskan Camel Petir, tidak akan gegabah atau sembarangan. Kedua badan resmi Pemerintah itu, pasti juga akan mementingkan keselamatan masyarakat.
“Jadi, sebelum masyarakat menerima vaksin, pasti akan dicek lebih dulu kondisi kesehatannya. Nggak mungkin main suntik vaksin. Dan lagi, petugasnya nanti juga nggak sembarangan. Ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerima vaksin,” pungkasnya. ■ RED/GOES