JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jika sosok Usmar Ismail masih hidup sampai sekarang ini, tepat berusia 100 tahun. Sebab, beliau lahir di Bukittinggi (Sumatera Barat) pada 20 Maret 1921 silam. Untuk mengenang sosok pejuang ‘serba bisa‘ tersebut, di tahun ini pula tepat 50 tahun ‘kepergiannya‘, karena beliau wafat pada 2 Januari 1971 di Jakarta.
Tak bisa dipungkiri bahwa Usmar Ismail dikenal sebagai sutradara film, sastrawan, wartawan serta pejuang Indonesia yang berdarah Minangkabau. Kemudian dianggap sebagai pelopor perfilman, drama modern dan sekaligus sebagai ‘Bapak Perfilman Indonesia‘.
“Oleh karenanya, sangat layak jika sosok pejuang serba bisa Usmar Ismail, diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional. Jika ada muncul usulan tersebut, Pemerintah harus memberikan apresiasi,” kata Firman Nurjaya, tokoh muda perfilman nasional itu kepada POSBERITAKOTA, Kamis (8/4/2021).
Jika melihat bagaimana perjalanan dan perjuangannya, tambah Firman, tentu bisa menjadi dasar kuat bagi sosok Usmar Ismail, mendapat gelar kehormatan tersebut dari Pemerintah. Terlebih sejumlah nama seperti Rosihan Anwar, Asrul Sani serta banyak lagi yang lainnya – mengungkapkan lewat testimoninya dan menyebut putra asal Minangkabau tersebut telah banyak memberikan kontribusinya bagi Indonesia.
Menurut Firman lebih lanjut bahwa sosok Usmar Ismail pernah menjadi guru di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dan banyak melahirkan ‘murid’ hebat yang kemudian melanjutkan perjuangannya di dunia perfilman Indonesia. Bahkan jika bicara sejarah film Indonesia, tidak bisa ditulis tanpa melibatkan sejarah hidup Usmar Ismail.
Dalam pandangan Firman mereferensi dari seniornya, sosok Usmar Ismail memang hidup dalam dimensi yang berbeda dibandingkan seniman-seniman film di zamannya. Ia lahir pada 20 Maret 1921 sebagai anak bungsu keluarga bangsawan Minang. Ayahnya bernama Ismail dengan gelar Datuk Tumenggung. Sejak kecil, Usmar dan kelima kakaknya dididik di bawah gemblengan darah sastrawan yang mengedepankan bahasa Melayu tinggi.
“Saya berharap ada muncul sosok Pahlawan Nasional yang memiliki latar belakang dari dunia perfilman Indonesia. Sebagai insan film di Tanah Air, tentu saja sangat berharap besar, agar Pemerintah jangan abai melihat secara utuh sosok Usmar Ismail,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA