Taraweh Malam ke-6 di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Bekasi, USTADZ HUSNI MUBAROK Khotbah Ramadhan Itu ‘Bulannya Doa’

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Bulan suci Ramadhan merupakan tempatnya keberkahan. Karenanya, selain membaca Al-Quran dan sodaqoh, juga di antaranya membaca doa. Sebab, Ramadhan itu sendiri merupakan bulan doa. Bahkan, doa adalah ‘senjatanya‘ orang Mukmin dan orang Beriman.

Demikian intisari dari materi khotbah singkat tersebut disampaikan Ustadz Husni Mubarok L.c dihadapan ratusan jamaah, sebelum tampil sebagai imam dalam gelaran atau pelaksanaan sholat Taraweh di malam ke-6 Ramadhan 1442 H, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (17/4/2021) malam.

“Seperti banyak ulama yang mengatakan bahwa doa itu adalah fungsinya yang lagi butuh. Apabila kita baik di dunia, maka akan baik pula di akherat. Karena, doa adalah senjatanya orang Mukmin atau orang Beriman,” tegasnya.

Untuk berdoa pun, lanjut Ustadz Husni, harus yang tepat di dalam mengangkat tangan. Kedua tangan digabungkan dan diangkat yang tinggi serta mata fokus memandangnya. Nabi pun dalam hadistnya menegaskan harus ada semangat doa.

Lantas, Ustadz Husni pun menukil surah Ghafir ayat 60 yang berbunyi : Wa qoola Rabbukumud ‘uuniii astajib lakum, innal laziina yastakbiruuna an ‘ibaadatii sa yadkhuluuna jahannama daakhiriin. Surah tersebut merupakan firman Allah SWT: “Berdoalah kalian kepada-KU, niscaya akan AKU perkenankan bagimu”.

Dalam pemaparan berikutnya, menurut Ustadz Husni bahwa Allah SWT itu punya sifat mulia. “Sifatnya pemalu dan kagak enakan. Apalagi ketika ada hamba-NYA, angkat tangan sedang berdoa. Terus, tangan dalam keadaan kosong, tidak dapat apa-apa? Ya, pastilah dapat. Seseorang yang rajin berdoa, apalagi setelah melaksanakan sholat, jelas kagak ada ruginya,” ucap dia.

Menurut Ustadz Husni lagi bahwa ada 3 perkara terkait mendapat sesuatu dari Allah SWT, karena doa. Pertama, akan disegerakan untuk diijabah (diterima-red). Kedua, kemungkinan doa diterima, tapi disimpan dulu. Maksudnya baru bakal diijabah di hari akhir atau di akherat nanti. Ketiga, juga tak langsung diijabah. Namun, seseorang itu akan dipalingkan, soal keburukan atau musibah darinya yang akan pergi.

Pada bagian akhir, Ustadz Husni mengungkapkan bahwa berdoa itu memang Allah SWT yang nyuruh. “Kita panjatkan doa dan yang bagus adalah antara adzan dan qhomat. Insya Allah, angkat tangan (doa-red) kita, dikasih kebaikan,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri