JAKARTA (POSBERITAKOTA) – “Kamu saja yang bawakan lagu itu, ” ujar Hadi Soenyoto dari HP Record pada M Nizar saat menawarkan contoh lagu mentah – hanya diiringi alat musik guitar untuk salah satu artis perusahaan rekaman tersebut.
Percakapan singkat itu terjadi di kantor HP Record, sekitar tahun 1997, di Town House, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Singkat cerita, M Nizar yang saat itu masih aktif sebagai jurnalis di media hiburan, Kelompok Kompas Gramedia, memilih melakoni pekerjaannya sebagai wartawan.
Dunia musik dan pencipta lagu, dijadikan hobi yang membawa keberuntungan sendiri. Setidaknya, dari HP Record, beberapa lagunya di produksi untuk artisnya. Bahkan, pernah beberapa album, M Nizar sebagai produser dibawah naungan HP Record.
Seperti di album, Cinta Dalam Noda kerja bareng dengan Deddy Dores (alm) dibawakan artis Helda Zanara, Masih Mungkinkah, (Helda Sanira), Semalam Kau Di mana yang diusung isteri aktor Teddy Syah, Rina Gunawan ( alm) dan beberapa single disuarakan oleh artis HP Record dan Metrotama. Antara lain ada artis Nafa Urbach dan Vini Alvionita yang beken lewat serial sinetron Kedasih yang ditayangkan TPI.
Belakangan, sebelum dirinya aktif menciptakan lagu-lagu religi, pernah membuat mini album dangdut, Cinta Yang Terluka dan sekaligus produser dari album tersebut. Eksekutive Produser oleh Yitno – lagu label dari album tersebut dibawakan oleh aktor Eppie Kusnandar, juga dikenal dalam sinetron Preman Pensiunan di RCTI. Empat lagunya, Padang Bulan (cipt M Nizar) Berulangkali (cipt Sigit Pambudi) Kemana Kemana (cipt M Nizar) dan Malam Yang Dingin (cipt M Nizar /Mient Pribadi ) disuarakan oleh model Karina Ranau.
Empat tahun belakangan ini, M Nizar ingin lebih fokus dijalur musik religi lewat plafond digital. Bukan sekadar kerja bareng dengan para yuniornya, M Nizar pun sudah menambahkan namanya sebagai Imam M Nizar – nama kecil kerap dipanggil sehari hari di lingkungan keluarga dan teman-temannya. Dan, nama tersebut, tercatat di KCI (Karya Cipta Indonesia).
Dijalur musik religi, sudah banyak lagu dan album yang diproduserinya. Yang paling gres, ada artis Elmira Batik, Lea Kostra dan Heri Widharto. Bahkan dalam beberapa kesempatan Imam M Nizar, kerja bareng dengan penulis buku, Kang Maman Suherman.
Dimana karya puisi Kang Maman Suherman dimusikalisasikan oleh Imam M Nizar dan Heri Widharto.
Dari buku Hijaber Jika Itulah Jalanmu: Melangit Bersama, Lelaki Pujaan Perempuan Suci dan Perempuan Luar Biasa, lahir dalam nada lagu di chanel Senandung Syair Religi SSR TV . Yastaqimu yang disuarakan sendiri oleh Imam M Nizar, inginnya menjadi bentuk implementasi bagi kehidupan pribadi dan keluarganya. ■ RED/ALDIANSYAH R/GOES