DENYUT EKONOMI MULAI TERASA, MASYARAKAT JABODETABEK KEMBALI BERAKTIFITAS NORMAL & MAYORITAS TETAP PATUH BERMASKER

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Euforia masa pandemi COVID-19 sudah berangsur-angsur surut ditengah kehidupan masyarakat. Mereka tidak lagi seperti mengalami trauma psikis, dimana selalu dihantui bakal terkena virus mematikan. Kehidupan pun mengarah normal, meski masyarakat tetap patuh dan berjaga-jaga dengan memakai masker.

Program vaksinasi yang selalu ada dan tetap berjalan di sejumlah wilayah di Tanah Air, ternyata ikut mendorong sikap dan mental masyarakat. Bahkan sangat yakin bahwa dalam hitungan satu atau dua bukan ke depan, kehidupan normal bakal mereka rasakan lagi.

Tidak ada lagi rasa takut untuk berinteraksi atau aktif dalam mobilitas kerja. Pasalnya, hampir sebagian masyarakat, justru bekerja di sektor informal. Bahkan cenderung harus berada di lapangan. Sebut saja para pengojek online, pedagang-pedagang K-5 dan di pasar-pasar tradisional serta pekerja serabutan yang otomatis tak bisa menghindari kerumunan.

Rasjo, perwina menengah TNI, menuturkan bahwa normalnya kehidupan di masyarakat, juga ditopang oleh faktor kesadaran yang cukup tinggi. Mereka itu, tambahnya, setelah rata-rata sudah mengikuti program vaksinasi. Jadi, seperti tidak ada masalah, jika harus beraktifitas normal.

“Namun begitu, mereka tetap patuh, memakai masker jika berada diluar rumah. Saya pikir itu merupakan sesuatu yang positif. Dampaknya, masyarakat luas jadi peduli terhadap keselamatan jiwanya,” tutur Rasjo yang tinggal di Perumahan Paspampress di kawasan Jakarta Timur.

Hal senada juga disampaikan William Rakhabauw, pengusaha yang selalu mondar mandir antara Jakarta – Bandung – Maluku. Menurutnya, setelah ada hampir dua tahun belakangan kurang mendapat kebebasan dalam beraktifitas, justru sebulanan ini merasakan sebaliknya.

“Dalam bidang usaha pun, sudah mulai jalan. Mobilitas masyarakat sudah berangsur-angsur normal. Ya, mudah-mudahan seterusnya seperti ini. Sebab, situasi sebelumnya, bikin warga masyarakat menengah dan bawah, dibikin kelimpungan secar ekonomi,” ucap pengusaha sukses di Papua tersebut.

Sementara itu Riyanti, pemilik restoran di kawasan Bekasi, mengaku sempat menutup usahanya sekitar setahun lalu. Namun sekarang sudah mulai menata lagi, tentu dengan memanggil bekas karyawannya dulu. Dari 10 karyawan, baru dipekerjakan lagi separuhnya.

“Iya, awal Nopember 2021 yang baru kemarin, sudah mulai buka lagi. Karena aktifitas masyarakat sudah berangsur-angsur normal, jadi pengaruh kepada pengunjung. Mudah-mudahan di bulan depan, semakin bertambah baik. Paling tidak dalam hal omzet penghasilan,” ucap Riyanti, perempuan paruh baya, asal Klaten yang sudah tinggal di Bekasi selama 10 tahun belakangan. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Ketua Komisi D DPRD DKI, IDA MAHMUDAH Menilai Pencapaian Kinerja OPD di Tahun 2023 Ada Kemajuan Dibanding Sebelumnya

Selain Terlalu Dini, INGGARD JOSHUA Sebut Dana Kelurahan 5 Persen Tak Dibahas dalam Rapat Kerja

Guna Bantu Kebutuhan Masyarakat, DPRD DKI Serius Dorong Kualitas Layanan Internet Gratis di RW Kumuh