DI MASJID JAMI AL-IKHLAS VGH RW 025 KEBALEN BABELAN, KH MAKHTUM & USTADZ FITRIAN NABIL L.C ISI KHATAMAN AL-QUR’AN BERSAMA KOMPAQ BEKASI

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya. Al-Qur’an Imam Kami – Al-Qur’an Petunjuk Kami – Al-Qur’an Pedoman Kami – Al-Qur’an Syafa’at Kami. Demikian deretan kata dan kalimat yang tertulis dalam backdrof banner dari kegiatan ‘Khataman Al-Qur’an’.

Difasilitasi Masjid Jami Al-Ikhlas yang berlokasi di wilayah RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan – kegiatan ‘Khataman Al-Qur’an‘ kembali dilaunching oleh Komunitas Pecinta Al-Qur’an (KOMPAQ) Bekasi yang digagas sekaligus dipelopori Ustadz Saeful Aziz, Ahad (13/2/2022) selepas pelaksanaan sholat Shubuh berjamaah.

Kegiatan ‘Khataman Al-Qur’an‘ yang kembali digairahkan jelang atau untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H mendatang, diisi dua narasumber. Selain Drs KH Muhammad Makhtum yang juga dikenal sebagai guru dan Ketua Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas, juga Ustadz Fitrian Nabil L.c.

Dikatakan Ustadz Saeful Aziz, penggagas dan pimpinan KOMPAQ Bekasi, sebenarnya kegiatan ‘Khataman Al-Qur’an’ ini sudah berjalan sejak pasca Ramadhan 1442 H atau di tahun 2021 lalu. Dari rencana saat itu digelar setiap dua minggu sekali. Sempat vakum cukup lama dan sekarang ingin digairahkan kembali.

“Harapannya, sebelum dan pasca Ramadhan, kegiatan membaca Al-Qur’an jangan sampai berhenti. Maka itu, kami ingin mengajak warga RW 025 VGH dan jamaah Masjid Jami Al-Ikhlas, mau ikut bergabung dalam wadah KOMPAQ Bekasi ini,” ucap Ustadz Saeful Aziz, lagi.

Ustadz Fitrian Nabil L.c yang diberi kesempatan sebagai narasumber pertama, menyampaikan bahwa Al-Qur’an mempunyai banyak fungsi dan manfaat. Tentu saja untuk menjawab permasalahan kita, terutama di dalam mencari kebenaran. Sebagai hidayah dan petunjuk. Al-Quran juga jadi jawaban atau sekaligus sebagai petunjuk atau tuntunan.

“Terhadap atau yang ada dalam isi Al-Quran, tidak ada keraguan untuk orang yang bertaqwa. Sebagai Muslim sudah dapat hidayah. Kita berada di dalam majelis ini sebagai penyemangat,” tutur ustadz muda lulusan dari salah satu universitas Islam di Cairo, Mesir.

Ditambahkannya bahwa Wahyu sempat terhenti dan sampai akhirnya Rassulullah semakin sedih karena dibully. “Namun ketika Wahyu itu turuh lagi, Rassulullah pun merasa gembira, lantaran sekian lama terputus. Memang ada sebab kenapa Wahyu tidak turun pada saat itu,” papar Ustadz Fitrian Nabil.

Sebagai narasumber berikutnya, Drs KH Muhammad Makhtum, menekankan pentingnya ikut dalam majelis ta’lim. Kenapa? Segala persoalan akan dimudahkan. “Orang yang sibuk dalam kegiatan agama (Islam-red), hidupnya akan berkah. Allah SWT itu maha segalanya. Makanya, hidup kita akan dicukupi. Dan, semua dapat keberkahan,” tuturnya.

Menurutnya lagi bahwa Al-Qur’an harus tinggal atau bercokol dalam hati kita. Dan, hidup kita pun dipastikan akan selamat. Sebab, pada saat di Surga nanti, kita pun disuruh membaca Al-Qur’an. “Semua yang ada dalam Al-Qur’an itu mulia. Nah, bagaimana mau mulia, kalau kita sendiri tidak memuliakan Al-Qur’an?” Begitu ulasnya.

Pada bagian akhir isi ceramahnya, KH Makhtum memaparkan bahwa Al-Quran adalah penyempurna dari kitab-kitab suci sebelumnya. Namun saat membaca Al-Qur’an pun, nomor satu adalah adab. “Harus yang terbaik, biar dimuliakan Allah SWT,” tutupnya.

Kegiatan ‘Khataman Al-Qur’an‘ yang dipandu Deddy Kusmayandi, Pengurus DKM Jami Al-Iklas RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi – ditutup dengan silaturahmi bersama seluruh jamaah dan sambil menikmati maknyusnya nasi kebuli. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, MERAMU IKHLAS dari Wafatnya Orang yang Terkasih

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, AKHLAK Terhadap yang Lemah & Susah

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIS Kumandang Adzan