PEMIMPIN SEJATI LAHIR SECARA ALAMI, ANIES BASWEDAN ‘TITISAN’ DARI 2 TOKOH SOEKARNO & SBY

OLEH : DENDY SUSIANTO

LEADERS are born and not made. Para pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk, demikian kata teori Genetik. Pemimpin sejati itu lahir secara alami, memiliki jiwa kharismatik, berpengaruh dan menginspirasi orang-orang serta ditakdirkan untuk menorehkan prestasi.

Pandangan teori genetik ini tepat seratus persen untuk menggambarkan sosok Anies Baswedan. Sebagai pemimpin, Anies Baswedan adalah sosok yang dilahirkan memiliki kharisma yang kuat, mampu menggerakkan banyak orang, mempengaruhi dan bahkan dapat berdiplomasi dengan baik.

Saya adalah saksi hidup yang melihat langsung kharisma kepemimpinan Anies Baswedan sejak semester satu di bangku kuliah kampus Universitas Gadjah Mada. Saking inspiratifnya, saya masih ingat betul kalimat demi kalimat isi pidato Anies Baswedan muda saat menjadi Ketua Senat Mahasiswa memberikan pengarahan dihadapan peserta Ospek Mahasiswa Baru 1992 di Auditorium Skip Fisipol UGM. Begitu Ospek selesai, saya pun langsung aktif di berbagai aktivitas kemahasiswaan bersama Anies Baswedan.

Sebagai seorang pemimpin, Anies Baswedan ini layaknya perpaduan karakter dua sosok besar, Soekarno muda dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dua karakter dan gaya kepemimpinan dua tokoh ini menyatu dalam sosok yang bernama Anies Baswedan.

Seperti kita ketahui Soekarno adalah sosok pemimpin bergaya kharismatik, yang memiliki daya tarik, berwibawa dan mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno juga sangat ahli dalam mengubah presepsi orang lain sehingga menjadi sama dengannya serta mampu membuat mereka agar mau mengikuti perintah dan keinginannya dengan senang hati.

Karakter pemimpin Soekarno yang menitis pada sosok Anies Baswedan adalah mampu menggerakkan banyak orang, mempengaruhi dan bahkan dapat berdiplomasi dengan baik dan sekaligus intelektual. Soekarno dan Anies Baswedan sosok pemimpin yang sama-sama mampu membakar semangat dan menginspirasi mereka semua untuk berani melakukan hal yang diinginkan.

Kita bisa melihat bagaimana kharisma Anies Baswedan selalu memancar saat berhadapan dengan tokoh-tokoh nasional dan internasional. Kehadiran Anies Baswedan selalu menyedot perhatian saat tampil di berbagai forum nasional maupun Internasional. Apalagi bagi mereka yang pernah bertemu secara langsung dengan Anies Baswedan, aura kewibawaanya akan sangat terasa. Banyak orang yang sebelumnya mengkritik atau mencaci maki sehabis-habisnya namun setelah bertemu langsung dengan Anies Baswedan bisa luluh dan berubah sikapnya seratus delapan puluh derajat.

Kemahiran Soekarno dalam diplomasi tingkat tinggi juga menitis pada sosok Anies Baswedan. Ini terbukti pada saat Anies menjadi salah satu pembicara dalam forum virtual Dialogue Between C40 Mayors and UN Secretary General-Advancing Carbon Neutrality and Resilent Recovery for Cities and Nation , bulan April 2021 lalu. Secara terbuka Sekjen PBB Antonio Gutteres memuji Anies Baswedan karena hanya dengan waktu dua menit bisa mempengaruhi PBB. Gubernur Baswedan, Anda telah berhasil mempengaruhi PBB hanya dalam waktu dua menit, bayangkan apabila Anda mendapatkan waktu empat menit pungkasnya.

Sebagai pemimpin, sosok Anies Baswedan dikenal santun dan moderat. Tidak meledak-ledak seperti Soekarno, karakter Anies Baswedan justru lebih kalem, tata bahasa yang teratur dan murah senyum mirip SBY. Karakter kepemimpinan SBY yang teduh dan mengayomi jelas diwariskan ke Anies Baswedan. Dulu SBY memiliki tagline kebijakan “Thousand Friends Zero Enemy”. Ini sebelas dua belas dengan taglinenya Anies Baswedan, “Merangkul Tidak Memukul“.

Kesamaan karakter kepemimpinan SBY dan Anies Baswedan adalah mereka suka menyayomi, dekat dan diterima oleh semua kelompok. Baik SBY dan Anies Baswedan dikenal dekat dan diterima oleh kalangan tokoh NU dan Muhammadiyah, serta tokoh-tokoh kelompok Islam lainnya. Dengan kelompok non-muslim mereka juga sangat mengayomi. Bedanya, dulu jaman SBY dulu belum ada buzerp, sementara sekarang Anies Baswedan selalu diserang oleh buzerp menggunakan isu SARA dan politik identitas.

Karakter kepemimpinan SBY lainnya yang diwariskan ke Anies Baswedan adalah karakter transformatif. Yaitu karakter pemimpin yang mampu memotivasi para pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, juga karakter yang mampu menjadikannya sebagai panutan bagi banyak orang.

Anies Baswedan adalah anak didik SBY dalam hal manajemen pemerintahan yang modern dan terukur. Dalam setiap kebijakan yang diambil SBY selalu mempertimbangkan segala aspeknya. Demikian juga Anies Baswedan, dalam mengambil kebijakan selalu berdasarkan data dan pertimbangan ilmiah. Misalnya dalam menangani kasus pandemi COVID-19 di DKI Jakarta, semua kebijakan yang diambil oleh Anies Baswedan selalu mempertimbangkan rekomendasi ilmiah dari para pakar kesehatan.

Karakter kepemimpinan Anies Baswedan yang merupakan perpaduan sosok Soekarno dan SBY adalah harapan baru untuk Indonesia kedepan. Anies Baswedan mungkin sosok yang akan ditakdirkan Tuhan untuk membawa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. Anies Baswedan adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin negara Indonesia kedepan.

Anies Baswedan adalah sosok yang saat ini dibutuhkan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai krisis yang mendera saat ini. Saya yakin dibawah kepemimpinan Anies Baswedan bangsa Indonesia akan kembali bersatu, pembangunan ekonomi kembali meningkat dan demokrasi akan terpelihara dengan baik. (***)

(PENULIS adalah Direktur Eksekutif Lembaga Konsultan Politik IndonesiaStarPoll)

Related posts

Rasanya Sulit Tembus 51 Persen, PILKADA JAKARTA 2024 Bakal Melalui Dua Putaran

Siapa Lebih Unggul di Pilkada Jakarta, DUEL STRATEGI Tim Sukses Prasetyo Edi Marsudi versus Ahmad Riza Patria

10 Tahun Era Jokowi, PERS NASIONAL Darurat Kelembagaan – Krisis Identitas & Expansi Bisnis Masif Kurang Etika