26.7 C
Jakarta
22 November 2024 - 04:13
PosBeritaKota.com
Sport

MELALUI MUNAS DI JAKARTA, PETER LAYARDI RESMI PIMPIN PB PTMSI & DIDUKUNG 33 PENGPROV

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sosok Peter Layardi akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatian Tenis Meja Seluruh Indonesia (Ketum PB PTMSI) periode 2022-2026 melalui Musyawarah Nasional (Munas) PTMSI di Hotel Ciputra, Jakarta, Sabtu (26/3) kemarin.

Hasil akhir dari Munas tersebut, sebanyak 33 dari 34 Pengprov secara bulat mendukung Peter untuk memimpin induk organisasi tenis meja di Tanah Air. Sementara satu Pengprov, yaitu Papua tidak bisa hadir, namun tetap memberikan dukungan kepada Peter Layardi.

Yang pasti, setelah dinobatkan sebagai ‘nakhoda’ baru PB PTMSI, Peter memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar. Bahkan, ia berjanji bakal menyatukan insan olahraga tenis meja yang sebelumnya sempat terpecah akibat dualisme kepengurusan antara PB PTMSI dengan PP PTMSI pimpinan Oegroseno.

Bahkan Peter memiliki tanggungjawab untuk merangkul seluruh pengurus dan pelatih yang dulunya berseberangan. Tentu saja untuk kembali ke rumah PB PTMSI. Terlebih lagi sebanyak 16 Pengprov yang dulunya berseberangan, kini sudah kembali dengan hadir pada Munas tersebut.

“Saya akan merangkul semuanya untuk bersatu demi tenis meja Indonesia. Kasihan atlet kalau konflik seperti ini tidak selesai-selesai. Kami juga siap bekerjasama dengan Kemenpora, KONI dan KOI, sesuai tugasnya masing-masing. Kalau kami sebagai cabang olahraga, tugas kami menyiapkan atlet,” janji Peter Layardi.

Pada bagian lain, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Direksi atau Jajaran Pengurus Persatuan Tenis Meja (PTM) Sukun di Kudus. Sejauh ini atlet-atlet PTM Kudus, menurut Peter, selalu dimanfaatkan kubu Oegroseno untuk mewakili Indonesia pada berbagai ajang Internasional. Padahal, banyak atlet dari daerah-daerah lain yang harusnya diberi kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi mewakili Indonesia di berbagai event luar negeri.

“Jadi, tentunya akan kami kasih pengertian Direksi Sukun, biar dapat bekerjasama dengan Timnas. Kami juga tetap menghargai PTM Sukun, mereka punya atlet sangat baik. Kerjasama dengan mereka akan dilakukan supaya tenis meja menjadi lebih baik ke depan. Supaya tenis meja kembali bersatu, seluruh atlet, mantan pelatih, pengurus juga bersatu. Jadi, jangan lihat saya sebagai Peter Layardi, tapi lihatlah sebagai tenis meja,” tutur Peter.

Sedangkan PB PTMSI sendiri telah menggelar Seleksi nasional (Seleknas) untuk menjaring atlet yang akan berlaga di SEA Games 2022 di Vietnam, Mei mendatang. 

Seleknas digelar di Baywalk Pluit Jakarta Utara, 22-23 Maret lalu dengan diikuti 33 atlet, rinciannya 19 putra dan 14 putri. Para atlet yang dipanggil tersebut merupakan atlet terbaik yang berlaga di Pra PON Papua lalu. Dari jumlah itu, terjaring delapan atlet putra dan delapan putri yang segera menjalani program Pelatnas. Sementara di kubu Oegroseno, ada empat atlet putra dan empat putri dari PTM Sukun yang juga disiapkan menuju SEA Games di Vietnam.

Mengenai adanya dua Pelatnas yang berbeda ini, Peter Layardi mengatakan bahwa jika memang ingin mencari atlet terbaik untuk SEA Games yang membawa nama negara, bisa digelar Seleknas ulang antara atlet didikan PTM Sukun Kudus tersebut dengan atlet hasil Seleknas di Baywalk Pluit. 

“Saya senang kalau diseleksi ulang antara tim (Pelatnas) di sini dengan tim (Pelatnas) yang dibentuk pihak lain di Kudus. Kami ingin Menpora, Ketua KONI, KOI untuk ikut menyaksikan seleknas atau bisa juga seleknas dengan streaming Youtube untuk melihat adik-adik kita yang terbaik, biar fair. Kami tidak pilih kasih, karena atlet yang ditunjuk pihak lain juga kami anggap anak kami sendiri,” papar Peter yang kini bersikap bijaksana, rendah diri dan tak lagi meledak-ledak.

Setelah atlet terbaik terpilih, nantinya akan mewakili Indonesia pada ajang SEA Games 2022 di Vietnam. Selain itu, nama-nama atlet yang dikirim ke SEA Games akan direkomendasikan KONI Pusat kepada KOI. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Keolahragaan yang baru disahkan belum lama ini.

Bunyinya “Komite Olimpiade Indonesia ikut membantu Pemerintah Pusat dalam pengawasan dan pendampingan untuk mempersiapkan olahragawan yang akan dipersiapkan dalam Pekan Olahraga Internasional sesuai dengan Rekomendasi Komite Olahraga Nasional”.

“Sesuai UU SKN terbaru, sebagaimana yang saya baca dan saya pahami, saya memiliki keyakinan bahwa semua stakeholder olahraga, pemegang kepentingan  akan ikuti UU terbaru. Dimana setiap multievent harus dapatkan rekomendasi KONI kepada KOI,” kata Peter, lagi.

Pada SEA Games nanti, Peter berani menargetkan dua medali emas yang berasal dari ganda putra dan beregu putra. Pihaknya sudah memetakan peluang ini karena Singapura yang selama ini selalu mendominasi tenis meja, tak menurunkan pemain naturalisasi asal China.

Menutup wawancaranya dengan kalangan media, Peter Layardi juga menjanjikan iming-iming bonus dari kocek pribadi jika Indonesia berhasil membawa pulang medali emas. “Saya janjikan bonus Rp 500 juta untuk satu emas dari pribadi saya. Tujuannya supaya atlet semangat dan demi kesejahteraan adik-adik kita,” pungkas Peter. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dua Gol Alvaro Morata Bikin Madrid Terus Tempel Barca

Redaksi Posberitakota

Digelar Selasa 2 Juli 2019, MUSORNASLUB KONI Berpotensi Cacat Hukum

Redaksi Posberitakota

4-5 Agustus, TRIBE & PBSI Gelar Audisi Kem Badminton di Bumi Priangan

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang