JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Kemunculan group religi QUL HAYYA di blantika musik Tanah Air memang belum begitu lama. Namun begitu, eksistensinya cukup mengejutkan, karena telah banyak mendapat tanggapan atau apresiasi dari masyarakat di luar negeri, terutama dari ummat Islam di Asia dan Eropa.
“Yang jelas cukup banyak tawaran manggung di luar negeri. Tapi kami belum bisa menerima tawaran tersebut, sehubungan dengan adanya serangan Rusia kepada Ukraina. Karena, 11 negara yang mengundang wilayahnya sangat dekat dengan Rusia dan Ukraina,” terang Didit, manajer QUL HAYYA yang pernah menangani sederet penyanyi dan grup musik seperti Dewa 19, Ahmad Dhani, Wulan ‘Kwok’ Jamela, Pinkan Mambo, Dewi Persik, AL EL DUL, The Virgin, Dewi Dewi, Mahadewi dan Faris RM.
Agak spesial karena personil QUL HAYYA terdiri dari musisi senior. Ada Edi Kemput (Gitaris Grass Rock), El Ritonga (Drumer ADA Band),
Anwar Fatahilla (Bassis dari Powerslaves), Dewa Putu Adhi (Gitaris), Novi Ayla (jebolan KDI yang sempat mencatat singgelnya pernah hits) dan Wita Aja (penyanyi pendatang baru). Mereka pada sebelum memasuki bulan suci Ramadhan lalu, melaunching mini album perdana bertitle ‘Samudera Cinta‘ dengan harapan bisa ikut meramaikan khasanah musik religi di Tanah Air.
Rasanya tak ada lagi keraguan dengan kehadiran QUL HAYYA. Terlebih hadir juga dalam personil grup relegi ini, nama Dewa Putu Adhi, seorang mualaf yang kini kerap berdakwah serta sebelumnya dikenal sebagai musisi dan pencipta lagu yang mengkordinir group musik QULL HAYYA.
Selain itu, ada pula penyanyi pendatang baru Wita Aja yang menjadi vokalis QUL HAYYA untuk menemani Novi Ayla, penyanyi spesial tembang Melayu religi. Sedangkan Wita Aja pernah berpartner (duet) dengan musisi legend Dik Doank.
“Musik QUL HAYYA tidak seperti musik Religi Islam pada umumnya. Cenderung dominan aliran musiknya ke pop. Hanya saja untuk liriknya bertemakan Religi Islam. Dan, itu menjadikan ciri kami. Bahkan, kami banyak mendapat tanggapan pecinta musik di luar dan dalam negeri,” jelas Dewa Putu Adhi.
Demi mendukung langkah sukses hadirnya mini album ‘Samudera Cinta‘, selain promo di radio – pihak manajemen QUL HAYYA bereksplore ke semua platform musik seperti Spotify, Joox, Langit Music, Apple Music serta banyak lagi yang lainnya.
“Itu sebabnya, meski kami baru menelorkan debut mini album Samudera Cinta, alhamdulillah sudah banyak tanggapan dari masyarakat luas. Bahkan sungguh mengejutkan, kami mendapatkan tanggapan cukup membludak dari masyarakat di luar negeri, terutama dari ummat Islam yang menginginkan kami datang untuk konser langsung,” tegas Dewa Putu Adi, lagi.
Sedangkan dari dalam negeri, mini album QUL HAYYA juga pernah diminta menjadi soundtrack sinetron, film dan juga dari lirik lagunya dapat tawaran dari beberapa lembaga Syariah di Indonesia untuk bekerjasama.
“Adanya respon di atas, bikin kami dari semua personil kian bersemangat berkarya dan berdakwah bersama dalam QUL HAYYA. Bahkan, kami telah sepakat untuk hal tersebut,” timpal Edi Kemput.
Keunikan lain dari QUL HAYYA, yakni personilnya justru memiliki aliran agama Islam yang berbeda. Sebut saja dari NU, Muhammadiyah, Salafi, Jama’ah Tabligh dan Sufi. Mereka berbeda aliran, tapi tetap bisa bersatu dalam satu group musik.
Kenapa? “Karena, personil QUL HAYYA juga merupakan pendakwah Islam. Sebab, tiap personil rutin berdakwah ke seluruh wilayah Indonesia dengan jadwalnya masing-masing. Karena itulah menjadikan QUL HAYYA kuat, terutama dalam menghadirkan karya demi meramaikan blantika musik Indonesia,” ucap Dewa Putu Adhi, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA