JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Boleh jadi, seorang seniman itu mampu merekam berbagai peristiwa menarik lewat karya yang dihasilkan. Melukiskan kehidupan dengan menggambarkan 8. Baik itu yang dialaminya maupun merekam jejak sekitar.
Salah satunya adalah seperti sosok ayah yang digambarkan Ratu Bidadari lewat lagu. “Raga dan jiwa mungkin pergi. Tapi kenangan ini tetap di hati. Ketika rindu. Doaku menyertaimu ayah,” celetuk Ratu Bidadari dalam bait puitis mengandung pesan yang tak pernah habis.
Memendam kerinduan yang amat sangat serta bergejolak di dalam hatinya itulah, kemudian ia wujudkan dalam bentuk sebuah karya lagu bertajuk ‘Ayah‘. Bahkan single lagu tersebut dirilis justru bertepatan denga ‘Hari Ayah Sedunia’ yang diperingati setiap tanggal 20 Juni.
“Jelas, lagu ini menceritakan tentang kerinduan seorang anak kepada ayahnya. Kasih sayang ayah yang tak pernah lelah dan lekang dimakan oleh waktu,” ucap penyanyi serba bisa bernama asli Rizka Ratu Selvira berkisah tentang lagu yang diciptakannya itu kepada POSBERITAKOTA, Senin (20/06/2022).
Sebagai catatan, setelah mengeluarkan dua single religi di masa pandemi COVID-19, Ratu Bidadari kembali dengan single terbarunya berjudul ‘Äyah‘. Lagu ini, menurutnya, merupakan karya ketiga yang dihasilkan, dimana Ratu Bidadari ikut menciptakannya.
Bahkan single tersebut diciptakan oleh Ratu Bidadari sendiri bersama sang suami tercinta, Andi Hermansyah. Sementara bertindak sebagai komposer Eldikry dengan Music Arrangger menunjuk Yanda Bebeh. Single ke-12 Ratu Bidadari ini diliris dibawah manajemen Label Record Trinity Optima.
Kembali ditanya seputar gagasan, diakui Ratu Bidadari bahwa penciptaan lagu itu terinspirasi dari rasa rindunya pada sosok ayah (Rusyad Anwar Bin Raden Omo Sudjatma) dan ayah mertua (Arif Puspahadi bin Suzai Zaenal Arifin), yang telah lama menghadap sang pencipta lebih dulu.
Sedangkan sosok ayah bagi Ratu Bidadari dan Andi Hermansyah, adalah sosok yang tak bisa terlupakan. Kasih sayang dan pengorbanannya selalu terngiang-ngiang dalam ingatan dan selalu menjadi kenangan indah.
“Jadi, keberadaan ayah merupakan sosok yang selalu kami rindukan, meskipun berharap ia hadir dalam mimpi. Sosok ayah mengajarkan kami mengenal dunia, meski tiada ayah akan tetap hidup di hati kami selamanya,” curhat Ratu Bidadari.
Namun sebelum itu, Ratu Bidadari merilis single lagu bergenre religi berjudul ’Sujudku’ dan ’Jangan Mudik Dulu’. Keduanya tercipta pada masa situasi pandemi COVID-19. Dalam situasi pandemi COVID-19, Ratu Bidadari ternyata masih tetap bisa berkreasid dan produktif.
Selain itu lagi, Ratu Bidadari juga mengawali karyanya di jagad musik dengan merilis lagu ‘Kawin 5 Kali’, ‘Janda 2 kali,’ dan ’Somasi Cinta,’ ciptaan Sandy Sulung.
Menyusul kemudian tembangnya, ‘Mana Tanggung Jawabmu’ ciptaan H. Ukat S, ‘Menunggu Giliran’ dan ’Ikhlas,’ (Ade Bentar), ‘Lagu Tentang Cinta’ NN/Ade Bentar yang diaransemen Eldikry. Ratu Bidadari juga pernah merilis lagu ‘Tak Bisa Dibeli’, ciptaan Ian Kasela ‘Radja’.
Artis penyanyi asli kelahiran kota Karawang ataunya pada 30 April 1987 ini terbilang artis serba bisa. Tidak hanya merambah di dunia tarik suara, melainkan juga membintangi beberapa film televisi serial dan cerita lepas.
Sementara untuk dijagad sinetron, ia pernah ikut membintangi ‘Santet Goyang Dangdut’, ‘Hantu Diskotik Kota’, ‘Artis Instagram’, ‘Cantik Ketok Magic’, ‘Wahana Rumah Hantu serta Film Televisi (FTV) ‘Teror Goyang Pantura’, dan ‘Harum Surga di Jasad Hina’.
Pastinya, selain concern di kesenian khususnya musik, Ratu Bidadari saat ini juga sibuk sebagai entrepreneur. Ia sedang membuat brand bisnis baru. Diantaranya mengelola Artist Management dan usaha rekaman, RB Studio yang kini sudah berjalan.
Jangan heran jika Ratu Bidadari sesekali mengantar putrinya yang juga bintang sinetron dan artis penyanyi, Jelita KDI 2020. “Saat ini, Jelita tengah shooting sinetron ‘Amanah Wali 6’ yang tayang di RCTI,” pungkasnya. ■ RED/GOES