JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Kepgub (Keputusan Gubernur) No. 565 Tahun 2022, menetapkan puluhan nama jalan di Jakarta dengan memakai nama tokoh Betawi. Langkah tersebut tentu saja mendapat apresiasi positif dari masyarakat luas dan juga khususnya dari keluarga para tokoh Betawi, karena terpilih sebagai salah satunya.
Terkait keputusan atau penetapan yang sudah direalisasikan Gubernur DKI Anies Baswedan, Anggota DPD RI Prof. Dr. H. Dailami Firdaus mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta dalam menetapkan puluhan nama jalan dengan nama tokoh Betawi. Salah satunya adalah Jalan Warung Buncit Raya yang diganti dengan nama jalan Hj Tutty Alawiyah.
Sedangkan Hj Tutty Alawiyah merupakan Ibunda dari Prof Dr H Dailami Firdaus – akrab dengan panggilan nama ‘Bang Dai‘ tersebut – yang juga dikenal sebagai tokoh Betawi dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, akademisi/dosen serta ulama wanita (penceramah kondang).
“Kami atas nama keluarga besar Prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyah AS, ingin mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Rasyid Baswedan beserta seluruh jajarannya atas peresmian nama Ibunda kami sebagai nama jalan sebagaimana tertuang dalam Kepgub Nomor 565 Tahun 2022 Tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung dan Zona Dengan Nama Tokoh Betawi dan Jakarta,” tutur Bang Dai yang dihubungi POSBERITAKOTA, Selasa (21/6/2022).
Diakui Senator asal DKI Jakarta tersebut bahwa penetapan Jalan Hj. Tutty Alawiyah di bilangan Jakarta Selatan menjadi sebuah ‘kado besar’, khasusnya bagi seluruh masyarakat Betawi dan para murid serta anggota BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim). Bahkan, tidak saja di Jakarta, tetapi juga di seluruh BKMT se-Tanah Air.
Seperti telah diketahui bersama bahwa kiprah Hj Tutty Alawiyah di Jakarta cukup besar. Selain sebagai putri asli Betawi, Hj Tutty Alawiyah juga luar biasa terutama di bidang pendidikan, dakwah dan sosial.
Bahkan, mampu mendirikan salah satu organisasi Muslimah terbesar di Indonesia, yaitu Badan Kontak Majelis Takilm (BKMT).
“Beliau pernah menjadi Presiden International Muslim Women Union (IMWU) suatu organisasi Muslimah dunia yang beranggotakan 88 negara bermarkas di Khourtim Sudan. Kiprah beliau sudah sangat teruji, baik di dalam maupun luar negeri,” tegas putra kedua dari Hj. Tutty Alawiyah tersebut.
Tak dipungkiri bahwa slain mampu menggerakkan majelis taklim, Hj Tutty Alawiyah pun piawai di dunia pemerintahan. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadi menteri pada era Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie. Selain itu pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adi Pradana dari Presiden Republik Indonesia.
“Harapannya, semoga dengan diabadikannya nama Ibunda Hj. Tutty Alawiyah menjadi nama jalan, bisa menjadi penyemangat, penguat dan inspirasi bagi kita semua. Baik dari kami sebagai keluarga, para murid ibunda serta anggota BKMT maupun masyarakat untuk dapat terus menghidupkan dan melanjutkan perjuangan ibunda semasa beliau hidup. Antara lain adalah dakwah, pendidikan dan sosial,” paparnya, lagi.
Pada saat peresmian nama-nama jalan dari tokoh Betawi tersebut, nampak hadir adik dari almarhumah Hj. Tutty Alawiyah, yakni H. Syarief Abdullah Syafi’ie dan juga H. Zakky Abdullah Syafi’ie. Termasuk Dr. Masduki Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA).
Patut diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengabadikan sejumlah tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung dan zona khusus dalam rangka menjadikan Jakarta sebagai kota yang semakin menghargai budaya dan sejarah. Pengabadian tokoh Betawi pada ruang publik juga dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh bagi masyarakat. Secara simbolis, peresmian nama-nama jalan tersebut dilakukan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022) kemarin.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pemberian nama jalan ini sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang kontribusi besar tokoh Betawi dan ulama yang mewarnai perjalanan Jakarta dan bangsa. ■ RED/AGUS SANTOSA
1 comment
[…] (POSBERITAKOTA) □ Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Kepgub (Keputusan Gubernur) No. 565 Tahun […]