26.9 C
Jakarta
25 April 2024 - 05:59
PosBeritaKota.com
Syiar

Saat MR & AM Menggelar Maulid Nabi di Babelan Bekasi, AL-HABIB MAHDI BIN MUHAMMAD AL-HIYED Ajak Jamaah Hidupkan Sunah Rasul

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Sebanyak kurang lebih 600-an jamaah gabungan MR (Majelis Rasulullah) Jateng dan Majelis AM (Ahbabul Musthofa) Jabodetabek serta undangan yang datang dari sejumlah kota maupun warga setempat dan pimpinan DKM se-VGH Gerbang Timur, nampak tumpah ruah mengikuti acara peringatan ‘Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H’, bertempat di Lapangan Fasos/Fasum RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi, Sabtu (19/11/2022) malam.

Untuk acaranya itu sendiri sudah dimulai sejak lepas ba’da Maghrib yang dipandu MC Ustadz Muhammad Andi dengan pembacaan Ratibul Al-Athos dan Al-Hadad. Kemudian, selepas sholat Isya, dilanjutkan lagi dengan pembacaan Maulid Adhiyaul Alami. Selain mendapat sambutan hangat dari para jamaah yang hadir, juga dimeriahkan oleh arena bazaar di sekitar lokasi pelaksanaan yang berdampinan dengan Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi.

Dalam seremonial pembukaan acara, Ustadz Saeful Aziz selaku Ketua Panpel Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Majelis Rasulullah (MR) Jateng dan Majelis Ahbabul Musthofa (MA) Jabodetabek yang bertempat di Wilayah RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi, mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak sehingga bisa terealisasi pada Sabtu (19/11/2022) malam ini.

“Terutama buat pimpinan wilayah (Ketua RW 025) yang cinta majelis dan telah ikut membantu. Semoga kita diberi keberkahan atas nikmat dari Allah SWT. Dan, malam ini menjadi rahmat. Kelak kita bersama Rasulullah SAW dan semua menjadi santri yang istiqomah. Pesan harmoninya, sukses acara Maulid Nabi ini, bukan karena penceramah yang hebat. Bukan panggungnya yang mewah, bukan pula karena banyaknya jamaah. Tapi adanya perubahan pada diri kita setelah Maulid Nabi. Itu yang disebut dengan berkah, yaitu Ziyadatul Khoir, bertambahnya kebaikan,” ucap Ustadz Saeful Azis dalam sambutan pembukaan.

Selanjutnya, Ketua RW 025 Ujang Dirman sebagai sohibul wilayah membuka dengan kalimat ‘Allahuakbar‘ dan menyebut kebesaran nama Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ia menyampaikan pesan agar di lingkungan RW 025 ini bisa terus dijaga kerukunannya. “Peringatan Maulid Nabi ini adalah melaksanakan hal yang baik dan juga untuk kebaikan. Mudah-mudahan, lingkungan kita dicurahkan rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT,” katanya, singkat.

Sedangkan KH. Muhammad Makhtum, guru yang juga dikenal sebagai Ketua Pembina Yayasan Al-Ikhlas yang ada di wilayah RW 025 VGH Kebalen, menyampaikan petuah bahwa apa yang dilaksanakan malam ini (Peringatan Maulid Nabi) adalah bukti bahwa kita cinta Rasulullah SAW. “Mengajak warga di jalan Allah SWT. Bukti taklim kita kepada mereka,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kyai Makhtum juga menambahkan terkait tengah adanya hajat lingkungan yang dilakukan Yayasan Masjid Al-Ikhlas untuk pengerjaan kelanjutan pembangunan tempat wudhu dan TPA. “Mudah – mudahan dalam pelaksanaanya diberi kelancaran. Warga di sini juga rukun, guyub selalu gotong royong dan mendapat marifah dari Allah SWT. Kita semua pun mau mendengar nasehat dari para habaib melalui ceramahnya,” harap dia.

Sementara itu tiba giliran sebagai penceramah pertama, Al-Habib Mahdi Bin Muhammad Al-Hiyed menyampaikan terkait niatannya ingin mengambil berkah melalui majelis peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Dan, harapannya semoga keberkahan bisa ngalir ke orangtua kita, juga kepada keluarga kita yang sudah meninggal (almarhum) maupun anak – istri atau suami kita yang tidak bisa hadir di sini.

“Tidak ada dalih (alasan) utama adalah Nabi Muhammad SAW. Bahkan, harus jadi keyakinan atau prinsip hidup. Baik sebagai muslim, muslimah maupun umatnya. Kunci sukses, kebahagiaan tidak cuma di dunia tapi juga di akherat, kecuali melalui Nabi Muhammad SAW. Bahkan dalam semua aspek kehidupan. Contoh terindah ada pada diri Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya mengawali ceramah yang bertema ‘Meraih Cinta Sang Nabi di Bulan Kelahiran Sang Idola Sejati’ tersebut.

Menurut Pimpinan Pusat Majelis Ahbabul Musthofa (AM) Tegal itu lebih lanjut, contoh terindah itu akan diabadikan sampai akhirat kiamat. “Sungguh telah ada kalian semua pada diri Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan. Lihat para ulama, itu merupakan sebagian kecil dari kemuliaannya. Sedangkan Nabi Muhammad SAW justru detail dan komplit. Sampai akhir zaman belum tentu bisa diungkap semua. Semakin kenal, begitu luas keagungan dari Rasulullah SAW,” katanya.

Maka dari itu, ajak Al-Habib Mahdi, mari kita hidupkan sunah-sunah Nabi Muhammad /Rasulullah SAW. Beberapa di antaranya disebutkan seperti yang biasa dilakoni sehari-sehari. Saat berada atau termasuk keluar masuk kamar mandi dan lain sebagainya. “Di situlah Islam ajarkan kesempurnaan. Islam itu tinggi dan tidak ada yang menghalangi. Begitulah kelebihan dan keindahan Islam. Ada orang Bule masuk Islam, setelah tahu dan banyak mendapat pelajaran yang luar biasa dari sunah Rasulullah SAW,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Al-Habib Hamid Barakwan sebagai penceramah kedua, memberikan penekanan bahwa menjalani sunah-sunah Rasul, pahalanya jauh lebih besar. Seperti kita berdzikir atau membaca wirid, setelah melaksanakan sholat 5 waktu (fardhu) ketimbang membaca Al-Qur’an. Pertanyaanya kenapa jauh lebih baik rutin melakukan wirid ketimbang melantunkan ayat suci Al-Qur’an?

“Ya, karena berdzikir atau wirid itu termasuk adab dan sunah Nabi Muhammad SAW. Pahalanya lebih afdol dan lebih besar. Bahkan, dianjurkan atau diajarkan Nabi Muhammad SAW. Malah bisa jadi tangga untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi serta ampunan dari Allah SWT,” katanya.

Dengan mengikuti sunah Nabi Muhammad atau Rasulullah SAW, ditambahkan Al-Habib Hamid yang juga dikenal sebagai Dewan Guru Majelis Rasulullah (MR) Pusat, kita juga akan mendapatkan cahaya, pahala serta ampunannya nambah dari Allah SWT. “Jadi, berbeda dengan membaca Al-Quran, karena bukan menjadi sunah Nabi Muhammad,” ujarnya.

Dari segi penyelenggaraan tergolong sukses. Selain Habib Zaydan Bin Sholeh Al-Athos dan Habib Sholeh Bin Muhammad Al-Hiyed, sejumlah undangan para Ketua dan jajaran pengurus DKM se-VGH Timur ikut hadir. Tiga di antaranya dari Masjid Jami Abu Bakar As-Shiddiq, H Burhanuddin dan Ustadz Kamil, Masjid Zam-Zam Ustadz Faisal Fahmi Jayani dan Masjid Miftahul Jannah Ustadz Billy Ismanto.

Namun untuk tamu undangan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat antara lain Ustadz Hafid, Ustadz H Rojali, Ustadz Khoirul Anwar, Ustadz Jajang Permana, Kriss Yan Ari, Sukoco, H Junaedin (Ketua Pengurus Yayasan Al-Ikhlas) serta banyak lagi lainnya. Termasuk dari 17 Ketua RT atau yang mewakili yang ada di wilayah RW 025 VGH Kebalen.

Jamaah Majelis Rasulullah (MR) Jawa Tengah dan Jawa Barat yang hadir meliputi dari kota Pemalang, Tegal, Brebes, Cilacap dan Purwakarta. Sedangkan jamaah Ahbabul Musthofa (AM) Pusat Tegal, juga dari Jabodetabek yang antara lain dari Bantar Gebang dan Setu Babakan (Bekasi Kota), Cikeas (Bogor), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), Kalibata (Jakarta Selatan), Cakung (Jakarta Timur) serta Kelapa Gading (Jakarta Utara).

Dari pantauan langsung POSBERITAKOTA di lokasi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, juga dimanfaatkan para pedagang yang mencoba mengais rejeki. Salah satunya adalah Ansori, pedagang aneka kopiah dan minyak wangi. Ia sengaja datang dari Kranji. Dan, memulai usaha tersebut, sejak tahun 2008 silam.

“Tahu ada acara Maulid Nabi di sini, ya dari sering-sering baca Instagram, website media online atau dari sosial media. Kalau ditekunin, hasilnya ya lumayan. Alhamdulillah, bisa dapat rejeki antara Rp 300 sampai Rp 500 ribu setiap jualan,” aku Ansori yang datang berjualan bersama kedua rekannya yang lain, yakni Ace dan Kodrat.

Jualan madu kesehatan dan obat, juga dilakukan Subeki Mashudi, warga Perumahaan VGH RW 025 Kebalen. Bertepatan di wilayah tempat tinggalnya ada moment peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Menjual madu hijau untuk kesehatan, mencegah berbagai penyakit dan vitalitas tubuh. Termasuk ada madu khusus untuk mengobati penyakit lambung akut. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal, KETIKA AGAMA Kehilangan Daya Jihad

Redaksi Posberitakota

Lepas dari Segala Hal yang Membuat Diri Kita Menjadi Hina, SEBUAH ‘NIKMAT KEMERDEKAAN’

Redaksi Posberitakota

Diawal Muharom 1442 H, USTADZ HUSNI MUBAROK Buka Ta’lim Subuh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen Bekasi

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang