JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Dalam beberapa dekade terakhir, tak bisa dipungkiri bahwa industi musik di Tanah Air, justru mengalami transformasi revolusioner. Hal itu berakibat banyak produser musik ‘fisik yang merilis karyanya melalui jualan kaset dan disk (VCD dan DVD) serta era ring back tone (RBT) gulung tikar. Digilas oleh platform musik digital.
Pastinya, berbeda apa yang dialami sekaligus dihadapi oleh H. Agy Sugiyanto, produser yang juga promotor musik panggung. Di era RBT tetap menangguk untung, apalagi saat ini dimana dirinya melesat di industri musik digital, Khususnya di Youtube.
Namun patut menjadi catatan, kalau H. Agy Sugiyanto justru tak berlatar belakang di bidang musik. Ia adalah mantan jurnalis (wartawan) Ibukota Jakarta. Pernah aktif di Harian Surya dan kemudian menclok di Harian Wartakota, Kompas Gramedia Group.
Nasib berkata lain. H. Agy, begitulah panggilan akrabnya, kini sukses di bisnis musik melalui label rekaman dan juga sebagai YouTuber 6. Bahkan tengah mengembangkan sayap bisnisnya di manufacturing, distributor produk minuman kesehatan dan bisnis restoran dan coffee roaster.
Selain itu lagi, sukses di musik digital dan merupakan sosok dibalik sukses para artis dan 6. Sebut saja diantaranya Trio Macan, Dara Ayu, Maulana Ardiansyah dan lain lain. Penampilannya memang cenderung pendiam, tapi memiliki pribadi yang ramah, friendly, bersahaja serta ‘bertangan dingin‘ plus pekerja keras.
Saat ditemui di sela-sela produksi content musik dalam kemasan live performence di sebuah cafe di Cibubur, Rabu (4/1) malam kemarin, ia terlihat sibuk mengarahkan para artis, musik pengiring serta penonton yang hadir. Padahal, ia adalah owner, pemilik sejumlah label musik di bawah holding Proaktif Musik.
“Kalau bicara konsep dan strategi, saya memang terjun langsung. Memastikan konsep itu benar benar sesuai yang diharapkan,” ucap pria kelahiran Boyolali (Jawa Tengah), tepatnya pada 7 Juli 1965 silam.
Pada malam itu, H. Agy menampilkan Maulana Ardiansyah, Dara Ayu, Ochi Alvira lvira dan tamu special Fajar Sadboy. Bahkan nampak sibuk mengatur dan mengarakan penyanyi, sebelum perfomdan recording. Penonton pun dilibatkan sebagai bagian dari unsur penting.
“Dalam konsep recording live performence, unsur penting adalah membiarkan pertunjukan itu berlangsung natural,” celetuk produser dan promotor kreatif yang kini sudah menginjak usia 57 tahun tersebut.
Mau bukti karya karya H. Agy yang tercipta dan trending di platform digital, terutama di channel Youtube. Antara lain ada Maulana Ardiansyah dengan lagu Dermaga Biru dan Tiara trending no 1 di Youtube. Dara Ayu dengan lagu Care Bebek dan Satu Rasa Cinta masuk 10 besar trending Youtube musik. Begitu juga Ochi Alvira dengan lagu Full Senyum dan pernah trending.
“Yang jelas, bisnis kreatif itu harus dijalanin dengan hati, tanpa paksaan. Saya kadang tongkrongin proses produksi sampai dinihari. Tentu untuk memastikan karya itu hasilnya bagus dan maksimal. Dan, saya juga enjoy aja ngejalanin semuanya itu. Kita bikin asyik-asyik aja,” ujar H. Agy menyebut rahasia dibalik sukses bisnisnya.
Menurut dia bahwa sebuah karya menjadi perbincangan publik bahkan menjadi viral kadang lahir dari proses kreatif yang sederhana, simpel. Tapi dikerjakan dengan penuh suka cita bahkan mengalir seperti aliran ide ide kreatif. Sesuatu kadang tak bisa diduga- duga, kemudian hasilnya menjadi karya fenomenal. Contohnya, kata dia, lagu-lagu hits seperti ‘Iwak Peyek‘, ‘Oplosan‘, ‘Dermaga Biru‘ dan banyak lagi.
“Sebab, di dalam bisnis itu jangan dibikin rumit. Kita jalanin enjoy, tanpa beban. Mengalir, tapi tetap kita pikirkan, kita konsepin. Sesekali bikin terobosan atau lompatan. Namun tetap berpijak pada proses. Sedangkan yang lebih penting jalanin bisnis kreatif itu adalah kolaboratif,” pungkas H. Agy Sugiyanto. □ RED/AGUS SANTOSA
