Insiden Penembakan di Kantor MUI, POLDA METRO & DENSUS 88 Pastikan Pelaku Tidak Terlibat Kelompok Teroris

JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 dalam penyelidikan insiden kasus penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sudah bisa dipastikan bahwa pelaku tidak terlibat dalam kelompok atau jaringan teroris.

“Bapak Dirkrimum Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan Densus 88. Pelaku Mustopa NR tidak dikategorikan sebagai alone Wolf istilah yang sering digunakan dalam dunia teroris,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Masih menurut Trunoyudo, pelaku tidak terlibat dalam jaringan teroris. Hal ini berdasarkan penyelidikan dari tim Densus 88. “Berdasarkan hasil penyeldikan Densus 88, pelaku Mustopa NR, tidak termasuk jaringan teroris,” katanya.

Trunoyudo menambahkan bahwa proses penyidikan tersebut, masih berjalan secara sustainable. Selain itu, ia berjanji akan menjelaskan hasil penyelidikan jika tim di lapangan sudah berhasil mengungkap kasus ini.

“Pasti, kami berjanji akan menyampaikan hasil dari penyelidikan. Saat ini tim kami masih di lapangan. Masih bekerja secara komprehensif,” tandasnya.

Namun sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, mengungkap dugaan motif pelaku melakukan penembakan di kantor MUI Pusat. Pelaku disebut ingin diakui sebagai wakil nabi.

“Selanjutnya, kita berkoordinasi dengan Polda Lampung. Kita lihat sejarahnya dari tersangka ini, memang dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan. Yang pertama motif sementara bahwa tersangka ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi,” jelas Henki kepada wartawan di Mapolsek Menteng, Jakarta Pusat.

Ditambahkab Hengki bahwa dalam surat ancaman itu, tertulis 73 golongan dalam Islam. Sementara itu, terdapat juga tulisan yang berbunyi hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah pelaku.

“Lalu, di dalam surat tersebut, salah satunya tertulis yang bersangkutan berdasarkan hadis di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya sebagai wakil Tuhan,” ujarnya.

Seperti diketahui, terjadi peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) lalu. Polisi menemukan sepucuk senjata dan beberapa surat dalam peristiwa tersebut.

Polda Metro Jaya bersama Asosiasi Psikologi Forensik, Laboratorium Forensik serta pihak lainnya akan menganalisis catatan dan surat-surat yang ditemukan di lokasi. Surat tersebut merupakan barang bukti milik Mustopa (60), pelaku penembakan. ■ RED/JOB ABY/EDITOR : GOES

Related posts

Sita Sejumlah Barang Bukti Narkotika & 26 Orang Diamankan, POLISI Obrak-abrik Kampung Bahari Jakut

Saat Diparkir di Gang Rasena Condet Jaktim, MOTOR HUMAS Human Initiative Ade Lukman Nulhakim Raib Digondol Maling

Nekad Mau Melarikan Diri, POLSEK GUNUNG PUTRI Cokok Seorang Pelaku Perampokan di Resto Pizza HUT Bogor