JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Saat menghadiri dan tampil sebagai pembicara, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, minta agar aparat sipil negara (ASN) beradaptasi dalam menghadapi masa transisi Ibukota. Karena, hal tersebut harus dibarengi dengan persiapan matang untuk beralih peran menjadi Kota Bisnis Berskala Global.
“Jakarta akan dihadapkan pada posisi peralihan Ibukota Nusantara (IKN). Dan, hal itu tidak mudah. Kita harus memposisikan diri. Perubahan ini sedang berlangsung. Sedang digodok undang-undangnya. Itu merupakan kewenangan Kemendagri dan DPR,” ujarnya.
Pada sisi lain, Heru Budi juga menegaskan betapa pentingnya merumuskan perubahan kebijakan berkaitan dengan perubahan Kota Jakarta yang pastinya akan berdampak pada berbagai sektor. “Ke depan saya berharap para pengambil keputusan seperti Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Biro Perekonomian dan Keuangan, Dirut BUMD harus mempersiapkan, salah satunya dengan menyimak diskusi siang ini, dan para ASN juga saya berharap selalu sediakan waktu untuk menimba ilmu,” urainya.
Tak lupa, Heru Budi menyampaikan pesan untuk memperbanyak pertemuan seperti ini untuk membahas kebijakan lain. “Saya berharap Kepala BPSDM berkumpul kembali untuk membicarakan masalah lain. Antara lain tentang bagaimana menyampaikan kebijakan-kebijakan, seperti perda, pergub, untuk disampaikan kepada publik, bagaimana komunikasi publiknya,” tuturnya, lagi.
Sementara Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, dalam laporannya menjelaskan baha melalui kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan gambaran dan arah tujuan mengenai kesiapan Kota Jakarta untuk beralih peran menjadi Kota Bisnis Berskala Global. “Kemudian juga diharapkan acara ini dapat memberikan kompetensi dalam upaya membuka jejaring investasi dan tetap memberikan kontribusi bagi daerah penunjang Jakarta meski tidak lagi menjadi Ibukota Negara,” ucap Sigit.
Sedangkan guru besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali Ph.D yang menjadi narasumber dalam talkshow tersebut membahas tentang banyaknya tantangan yang dihadapi Jakarta, terutama saat transisi perpindahan Ibukota.
Namun, menurut Prof Rhenald, tantangan tersebut seharusnya bisa digunakan sebagai kesempatan untuk semakin berkembang. Rhenald juga mengajak para peserta untuk mengambil pelajaran dari negara-negara yang Ibukotanya pindah, seperti Myanmar, Malaysia dan Brazil.
Dikatakan Prof Rhenald juga mengajak kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus mengupgrade diri menghadapi perubahan zaman. “Saudara-saudara dituntut untuk meremajakan kembali perusahaan. Karena perusahaan saat ini banyak yang terperangkap di masa lalu, SDM pola pikir masa lalu, resisten dengan perubahan, kapabilitasnya tidak sesuai dengan tuntutan zaman, strateginya masih ngikutin yang kemarin. Jadi banyak strategi dan perencanaan yang harus kita bongkar kembali, disesuaikan dengan zamannya. Apalagi ini dunia digital, bagaimana smart city bisa membangun ekosistem,” jelasnya.
Dalam acara talkshow tersebut dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta, serta para Direktur Utama dan Direktur Pengembangan Bisnis BUMD Pemprov DKI Jakarta.
Acara talkshow itu sendiri mengusung tema ‘Transisi Jakarta Menjadi Kota Bisnis Berskala Global‘ di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, pada Rabu (17/5/2023). Sedangkan pihak penyelenggara adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta. □ RED/AGUS SANTOSA