JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Saat proses pelantikan serta pengambilan sumpah jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono semprot (marah-marah/red) ke anak buahnya.
Pasalnya, sejumlah anak buahnya dari eselon III dan IV tersebut, dianggap lalai dan tidak menghargai dirinya karena tak mengenakan kemeja putih yang dibalut jas hitam. Mereka malah mengenakan pakaian warna lain, seperti abu-abu dan biru.
“Jadi, kenapa ini Anda tidak pakai baju putih? Saya saja mau melantik Anda, berkaca dulu. Berarti Anda tidak melihat undangan yang dikirim BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Baru berpakaian saja sudah tidak sesuai,” kata Heru Budi yang menegur para bawahan melalui sambutannya.
Atas dasar kejadian itu, Heru Budi lantas meminta BKD untuk memanggil pejabat yang tidak mengenakan kemeja putih dan jas hitam untuk didata. Selain itu sangat menyesalkan terhadap sikap anak buahnya.
“Malah, saya minta BKD agar memanggil mereka yang tidak pakai kemeja putih dah jas hitam pada hari ini. Mereka justru tidak menghargai dirinya sendiri. Di undangan kan disebutkan apa? Saya juga ASN seperti Anda. Dari staf, ya hargai yang benar,” singgungnya, lagi.
Pada sisi lain, Heru Budi juga menyampaikan secara tegas bahwa setelah pelantikan pegawai eselon III dan IV, bisa langsung bekerja. Tidak ada alasan bagi mereka untuk absen, karena mengurusi pekerjaan yang lama.
“Tentunya, tidak ada alasan Anda tidak masuk kantor yang baru dengan berbagai alasan. Saya nanti bisa mengecek. Alasannya besok tidak masuk izin pimpinan, karena beres-beres berkas. Hari kedua makan-makan sama staf, hari ketiga tempat baru belum diberes-beres, dan hari keempat baru baca buku, lalu masuknya minggu depan tuh,” ujarnya.
Tak lupa Heru Budi juga berpesan kepada anak buahnya, agar mengingat dan menjalani tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diberikan. Jangan sampai mereka saling melempar Tupoksi antarsesama pegawai, karena bisa menghambat pelayanan kepada masyarakat.
Khususnya di eselon III kalau diberi tugas dari pimpinan eselon II, baca dan analisa jangan dilempar ke eselon IV. Begitu pula eselon IV jangan dioper ke staf, nanti naik ke Kepala Dinas (eselon II).
“Nah, Anda eselon III-IV kerjakan, beresin pekerjaan sesuai Tupoksi. Bagi (Kadis/Kaban) laporan ke saya cerita masalah dinasnya, kelurahannya a,b,c,d,z terkait, mohon arahan Gubernur,” pungkas Heru Budi. © RED/AGUS SANTOSA