JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dengan mengusung target agar bisa semakin dikenal baik secara nasional maupun menjangkau pasar Asia, juragan ‘Madu Hijau‘ Hizrah Bacan pun harus menempuh jurus ideal. Apa itu? Karenanya, ia langsung menggandeng kerjasama dengan artis populer, Raffi Ahmad.
Disebutkan Hizrah Bacan bahwa produk ‘Madu Hijau‘ merupakan satu satunya produk herbal madu yang berwarna hijau hasil penemuannnya yang berkhasiat untuk kesehatan dan mengatasi penyakit lambung akut.
Sedangkan pilihan berkolaborasi dengan Raffi Ahmad, dikatan Hizrah Bazan, bakal diawali dengan menggelar live shooping. Hizrah Bazan sendiri sebenarnya pernah merilis tembang berjudul ‘Gila Batu‘ dan akan menggelar acara live bertajuk ‘Harbol Rans’,di toko Shopee Mama Gigi pada Jum’at, 20 Oktober 2023 pada jam 18:00 sampai 20:30 WIB.
Pada acara tersebut, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (Mama Gigi), juga bakal menyapa penggemarnya sambil mempromosikan dan berjualan ‘Madu Hijau‘ asli dengan diskon yang besar-besaran.
“Makanya, ayo masyarakat ikut promo live Madu Hijau. Di sini nanti ada promo besar-besaran bersama Raffi Ahmad di acara live nanti. Madu Hijau yang biasanya seharga 250 ribu, justru di acara live siap dijual dengan harga promo Rp 95 ribu saja. Hal itu diskon yang luar biasa untuk masyarakat seluruh Indonesia sampai Asia. Pokoknya, jangan sampai ketinggalan,” ucap Hizrah Bacan.
Tak hanya bagi masyarakat luas yang berminat. Kesempatan promo tersebut, juga berlaku untuk para distributor dan reseller agar bisa stok ‘Madu Hijau’ sebanyak – banyaknya dan tentu saja bisa menjualnya kembali dengan harga normal.
Pilihan dengan menggandeng pasangan Raffi dan Mama Gigi, dipastikan akan mengeluarkan kocek yang tak sedikit. Namun bagi pria yang sudah belasan tahun menggeluti usaha herbal tersebut, dianggap lumrah dalam berbisnis. Selain itu, ia berharap bakal berdampak positif dan baik untuk penjualan ‘Madu Hijau’ meraih pasar di seluruh Indonesia.
Pada bagian lain, Hizrah Bacan, bakal memberitahukan kepada masyarakat bahwa dirinya merupakan juragan ‘Madu Hijau‘ dan sekaligus sebagai penemu. Atau, pemilik hak merek dan juga hak paten ‘Madu Hijau’ yang telah terdaftar di HAKI serta sangat terjamin keasliannya
“Sejatinya, sudah banyak yang tahu tentang Madu Hijau. Tapi, saya percaya nanti di tangan Raffi Ahmad dan keluarganya khususnya Mama Gigi, saya semakin yakin kalau produk Madu Hijau akan jauh lebih populer dan bisa memenuhi target 1 Miliar yang saya inginkan dalam penjualan marketplace,” ucapnya, penuh harap.
Sikap optimis Hizrah Bacan tersebut, karena didasari oleh nama besar dan prestasi sosok Raffi Ahmad dan Mama Gigi. Yang pasti juga dapat memberikan dampak positif terhadap nilai jual produk ‘Madu Hijau‘.
Produk ‘Madu Hiijau‘, tambah Hizrah Bacan lebih lanjut, sebagai solusi alami untuk mengatasi masalah kesehatan lambung. Madu hijau merupakan zat hijau daun yang mampu mengobati peradangan dan infeksi pada lambung dan pencernaan. Selain itu, dapat menetralisir asam lambung yang berlebih sehingga keluhan perih, mual, kembung, dada sesak dan cemas akan mereda.
Selain itu ‘Madu Hijau‘ juga mengandung terpenoid, steroid, tannin, alkonoid, fenolik dan saponin. Nah, kandungan – kandungan ini dipercaya memiliki sifat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan banyak manfaat lainnya, termasuk meredakan sakit maag yang akut.
Patut diketahui bahwa ‘Madu Hijau‘ merupakan zat hijau daun yang mampu mengobati peradangan dan infeksi pada lambung dan pencernaan. Selain itu, dapat menetralisir asam lambung yang berlebih sehingga keluhan perih, mual, kembung, dada sesak dan cemas akan mereda.
Produk tersebut didukung riset mahasiswa ITB, di mana ‘Madu Hijau‘ mengandung terpenoid, steroid, tannin, alkonoid, fenolik, dan saponin. Jadi, kandungan – kandungan ini dipercaya memiliki sifat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan banyak manfaat lainnya, termasuk meredakan sakit maag.
Pastinya, ‘Madu Hijau’ merupakan madu herbal alami yang diracik untuk kesehatan dan menjadi obat lambung yang terpercaya dan merupakan merupakan hasil kerja sama dengan anak bangsa baik para dosen dan mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). © [RED/REL/AGUS SANTOSA]
