JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Meski perang atau saling bombardir antara Palestina dan Israel tetap menghantui kapan saja, tak menyurutkan jamaah asal Indonesia untuk melakukan ibadah umroh dan berziarah ke sejumlah tempat alias bumi kelahiran para Nabi. Bahkan dengan tujuan mendatangi masjid- masjid bersejarah di Tanah Arab dan sekitarnya.
Kalaupun ada semacam larangan dan bahkan sementara dikhawatirkan, yakni dengan mendatangi Kota Tua Yerusalem, Palestina. Kenapa? Karena di situ berdiri Masjid Al-Aqsa sebagai saksi bisu perjalanan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Yerusalem. Tempat favorit jamaah asal Indonesia yang melaksanakan wisata ziarah.
“Sebab, kita akan tawarkan tempat atau objek yang bisa diziarahi secara aman dan nyaman. Karena itulah, adanya perang Palestina dan Israel, nggak terlalu pengaruh. Mereka para jamaah Indonesia, bisa umroh di Tanah Suci Makkah atau berziarah ke tempat lain yang jauh dari akibat perang,” ucap Hj Dewi Anggraeni SH kepada POSBERITAKOTA, Minggu (19/11/2023).
Menurut Direktris Utama (Dirut) PT ZARSQI (Ziarah Suci Qiblatain) Tour & Travel tersebut bahwa sejauh ini tetap memberangkatkan atau membawa para jamaah Indonesia untuk kepentingan umroh maupun ziarah. Jadi, pada saat jamaah mendaftar atau meminta jasa pelayanan untuk keberangkatan ziarah, sebelumnya diberi gambaran terkait situasi dan kondisi objek yang dituju.
“Berbeda untuk keperluan umroh, bisa kapan saja dan nyaris nggak ada kendala. Tetap jalan. Justru saat menjelang akhir tahun seperti sekarang, malah banyak dibanjiri permintaan jamaah asal Indonesia,” terang Hj Dewi yang menjadikan usahanya PT ZARSQI Tour & Travel justru sebagai bentuk konsistensinya untuk terus menjalani ibadah kepada Allah SWT.
“Bisa diibaratkan, saya ini sambil menyelam minum air. Melayani para jamaah Indonesia untuk umroh atau ziarah, namun saya bersama keluarga juga sekalian melakoni ibadah yang sama. Secara pribadi, saya jadi bisa lebih dekat dengan Allah SWT,” tutupnya dalam obrolan santai. © [RED/AGUS SANTOSA]