KARAWANG (POSBERITAKOTA) – Sebanyak 8 ibu hamil nampak mengikuti pemeriksaan kesehatan dan deteksi stunting yang digelar Relawan Rabu Biru Untuk Indonesia (RBUI), Minggu (14/1/2024). Dalam kegiatan bakti sosial kesehatan (Baksoskes) tersebut menurunkan 3 unit mobil Rumah Sehat Keliling dengan melayani 200-an warga masyarakat yang tinggal di sekitaran Jalan Wirasatu, Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, Karawang Selatan.
Seperti diketahui bahwa pemeriksaan terhadap kalangan ibu hamil pada kegiatan Baksoskes RBUI itu sendiri, menggunakan alat deteksi janin canggih bernama TeleCTG. Bahkan, alat ini diciptakan anak bangsa untuk membantu mengentaskan tingginya angka stunting (tumbuh kembang janin buruk) di Indonesia.
Alat tersebut juga merupakan satu-satunya di dunia untuk memantau perkembangan janin bayi di kandungan. Namun hingga kini prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21 persen, sementara Pemerintah menargetkan angka stunting turun di 14 persen pada tahun 2024.
Dikatakan Abraham Auzan, salah satu pencipta TeleCTG, pemeriksaan ibu hamil pakai alat ini dimulai dengan pemeriksaan tanda vital kesehatan, lalu tim medis melakukan rekaman cardiotocografi pakai TeleCTG. Kemudian, data yang direkam TeleCTG, dikirimkan tenaga kesehatan (Nakes) di lapangan ke dokter spesialis kandungan di rumah sakit atau dimana pun melalui platform telemedicine. Pengiriman data itupun sangat praktis karena cuma melalui handphone.
Langkah berikutnya adalah dari jarak jauh dokter spesialis kandungan memberikan diagnosa cepat dan tepat terkait rekaman TeleCTG tersebut. Dan, dokter spesialis kandungan pun dapat dengan jelas mendeteksi faktor risiko kehamilan serta pengobatannya.
“Namun dari hasil rekaman TeleCTG, dokter akan mengetahui apakah ibu hamil memiliki faktor risiko kehamilan stunting intra uterine (potensi stunting di kandungan) atau tidak. Sehingga tim medis bisa melakukan intervensi secara dini dalam rangka pencegahan stunting semasa masih di kandungan,” jelas Abraham, panjang lebar.
Masih di tempat sama, Ny Siti Jamilah (30), ibu yang tengah hamil 28 minggu, mengatakan kalau dirinya tidak perlu repot datang ke rumah sakit besar di kota untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Karena, kini sudah ada alat canggih yang praktis bisa memeriksa kesejahteraan kandungannya secara dini.
“Pada saat pemeriksaan saya pun cepat, hanya 20 menit sudah ada hasilnya,” cerita Ny Siti Jamilah seraya menegaskan bahwa kehamilannya itu untuk anak yang kedua.
Sedangkan Ketua Umum Relawan Prabowo – Gibran, Rabu Biru Untuk Indonesia (RBUI), Henny Daeng Parani, mengutarakan bahwa pemeriksaan kesehatan di Karawang Selatan tersebut, menyasar 200 warga. Malah pihaknya menurunkan 3 unit mobil Rumah Sehat Keliling RBUI berperalatan medis lengkap, 4 dokter, 6 perawat dan 5 peracik obat (asisten apoteker).
“Kegiatan Rumah Sehat Keliling Rabu Biru adalah bentuk nyata dari program Asta Cita keempat yang diusung pasangan Prabowo-Gibran di bidang kesehatan,” ungkap Henny.
Selanjutnya, Henny juga menjelaskan bahwa RBUI fokus di 3 bidang kehidupan masyarakat. Yakni kesehatan, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup.
Untuk bidang kesehatan, RBUI lebih mengedepankan pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif) sekaligus membantu menekan pengeluaran biaya pemerintah.
Sementara itu Ketua Panitia Baksoskes Relawan RBUI di Karawang Selatan, Any Tengker, menambahkan bahwa pihaknya juga fokus pada pemberdayaan kesehatan masyarakat, penanganan stunting, pemberian vitamin, edukasi makanan bergizi kepada ibu hamil serta pentingnya pola hidup sehat.
Untuk terkait pencegahan stunting, RBUI rutin melaksanakan pemeriksaan ibu hamil dari masa kandungan, menghilangkan faktor risiko pada ibu hamil, penambahan gizi bagi ibu hamil dan menyusui serta penguatan gizi anak hingga 1.000 hari kehidupan.
Diutarakan Any lebih lanjut untuk beberapa pekan ke depan, pemeriksaan kesehatan RBUI akan digencarkan menyasar target 48 titik di sepanjang area Jabodetabek. Bahkan, warga manapun boleh memanfaatkan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi dari tim medis melalui mobil sehat keliling dan posko kesehatan RBUI. © (RED/REL/AGUS SANTOSA)