Saat Hadiri Harlah Muslimat NU ke-78, KHOFIFAH Serukan Kaum Ibu Harus Jadi Pilar Penting Capai Ketahanan Nasional

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan kesiapan Muslimat NU mendukung dan menyokong visi Indonesia Emas 2045.

Harlah ke-78 Muslimat NU mengambil tema: ‘Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional’, digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (20/1/2024) pagi. Nampak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut hadir dengan mengenakan kemeja putih dipadu jas dengan sarung hijau dan peci hitam.

Diserukan Khofifah bahwa perempuan atau seorang ibu memiliki peran yang sangat besar karena menjadi pilar penting dalam membangun keluarga yang berkualitas dan menjadi sosok penentu atas pertumbuhan perkembangan anak-anak, baik fisik, mental maupun spiritual.

“Hal inilah yang menjadi spirit dalam Harlah Muslimat NU ke-78 kali ini. Membangun ketahanan keluarga, untuk Menguatkan Ketahanan Nasional,” ungkapnya.

Masih menurut Khofifah bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Diungkapkan Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin lebih jauh, Muslimat NU yang memiliki jumlah anggota hingga 30 juta orang terus berfokus pada upaya peningkatan kualitas keluarga melalui kaum ibu sehingga mampu menghasilkan generasi yang juga berkualitas, sehat, kuat dan tangguh.

Keluarga, ditambahkan Khofifah, merupakan bangunan terkecil dalam masyarakat, dari masyarakat tersusunlah suatu negara dan bangsa. Apabila keluarga baik, maka masyarakat menjadi baik, dari masyarakat yang baik lahirlah bangsa yang baik.

“Dengan kata lain, institusi keluarga adalah sarana awal pembinaan pembangunan manusia yang seutuhnya. Oleh karena itu, pembangunan keluarga yang kokoh dan tangguh, merupakan kebutuhan mendasar suatu negara,” terangnya.

SIAP TURUNKAN STUNTING

Melalui kesempatan tersebut, Khofifah juga menyatakan bahwa Muslimat NU siap menurunkan angka stunting di Indonesia sesuai target pemerintah yakni 14 persen di tahun 2024.

Muslimat NU, kata dia, telah melakukan serangkaian program dalam rangka mencapai target pemerintah tersebut. Program itu disebut sebagai program untuk mendukung Indonesia Emas 2045.

“Sedangkan kami sudah melantik dan mengukuhkan Ibu asuh menurunkan stunting di semua provinsi,” paparnya, panjang lebar.

Dalam acara tersebut, juga turut dibacakan ikrar komitmen Muslimat NU untuk menurunkan stunting. Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Presiden Joko Widodo, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan juga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Hadir pula tokoh lainnya seperti istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid beserta putrinya, Yenny Wahid. © (RED/DI2R SBY/AGUS SANTOSA)

Related posts

Berdasarkan Survei Biaya Hidup dari BPS, SAID IQBAL Sebut Idealnya Upah Buruh di Jakarta Sentuh Rp 7 Juta Per Bulan

Lewat Ajang ‘World Water Forum ke-10’ pada 18-25 Mei di Bali, INDONESIA Dorong Pembentukan Global Water Fun

Fenomena Urban, WARUNG MADURA & Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia