27.8 C
Jakarta
29 April 2024 - 07:54
PosBeritaKota.com
Megapolitan

Tunggu Kepgub Baru, JIP Segera Bangun SJUT di 20 Ruas Jalan Jaktim & Jaksel Sepanjang 84,5  Kilometer

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Masih menunggu perpanjangan penugasan melalui Keputusan Gubernur (Kepgub) yang baru, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) berencana membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di kawasan Jakarta Timur (Jaktim) dan Jakarta Selatan (Jaksel). Sedangkan untuk pengerjaan proyek tersebut, direncanakan bakal segera dibangun mulai 2024 hingga 2025 yang keseluruhannya sepanjang 84,5 kilometer.

Hal tersebut di atas diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) PT JIP, Ivan Cahya Permana, saat tampil sebagai pembicara dalam acara Balkoters Talk bertajuk ‘Optimalisasi SJUT Menuju Jakarta Kota Global‘ yang diadakan di Ruang Wartawan Bengkel Jurnalistik, Balaikota, DKI Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024) siang tadi.

Kembali dijelaskan bahwa proyek itu nanti akan menjadi penugasan baru dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk pembangunan SJUT di dua wilayah tersebut. Namun rinciannya, lanjut Ivan, terkait pengerjaan akan dilakukan sepanjang sekitar 30 kilometer di Jakarta Timur (Jaktim) dan 54,5 kilometer di Jakarta Selatan (Jaksel).

Menurut Ivan lebih lanjut bahwa penugasan lama dari Pemprov DKI kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang dilimpahkan ke JIP, yakni selaku anak usaha Jakpro melalui Kepgub Nomor 645 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 1060 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh Perseroan Terbatas, sudah habis masa berlakunya pada 2023 kemarin.

Karena itulah, pihaknya atau PT JIP masih harus menunggu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) baru, tentu saja sebelum bisa melaksanakan penugasan tersebut.

“Jadi, pelaksanaannya masih harus menunggu Kepgub baru yang nantinya (menugaskan) kita untuk menyelesaikan dari 25 menjadi total 109 (kilometer) dalam dua tahun ini, 2024-2025,” papar Ivan, lagi.

Hanya saja, diutarakan Ivan, sampai sejauh ini pihaknya telah membangun SJUT sepanjang 24,7 kilometer. Atas dasar pengalaman tersebut, Ivan pun sangat meyakini kalau pihaknya bisa memenuhi target 109 kilometer SJUT di tahun 2025.

“Malah kita mau mulai jalan pelan. Jadi, kalau kita sudah berhasil bangun yang 100 kilometer, selanjutnya harus kita tambahkan lagi,” ucap dia, menambahkan.

Adapun untuk rinciannya, SJUT sepanjang 84,5 kilometer ini bakal dibangun di Jalan MT Haryono, Jalan Dr Saharjo, Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Fatmawati Raya, Jalan Galunggung, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandarsyah, Jalan Kuningan Barat, Jalan Melawai Raya, Jalan Minangkabau (B), Jalan Minangkabau (T) serta Jalan Pangeran Antasari.

Berlanjut mengerjakan yang di Jalan Panglima Polim, Jalan Prapanca, Jalan Prof Dr Soepomo, Jalan Rasuna Said, Jalan Raya Kalibata, Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Sultan Agung, Jalan Warung Buncit Raya dan juga di jalan Warung Jati Barat.

Pada bagian lain, Ivan juga menyebut bahwa pengerjaan SJUT tersebut, tidak akan masuk hingga perumahan lantaran biaya yang terlampau mahal. Namun pihaknya saat ini lebih mengutamakan pembangunan sarana untuk berbagai kabel utilitas, gas, air, listrik hingga lampu jalan untuk di jalan-jalan utama.

“Sebagai harapan kami, SJUT terus bisa kita lanjutkan pembangunannya. Meski memang suka duka dan pengorbanan yang sudah kami lakukan, dari hasil pembelajaran ini, SJUT di Jakarta adalah satu-satunya yang terpakai di Indonesia,” urainya.

Dalam kesempatan yang sama, Jerry Mangasas Swandy selaku Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), justru menilai pembangunan SJUT sangatlah penting. Menurutnya bukan hanya untuk estetika perkotaan, tapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat luas.

Diungkapkan Jerry lebih lanjut, APJATEL sebagai wadah atau asosiasi yang menaungi para operator calon pengguna SJUT akan berkoordinasi untuk mensukseskan optimalisasi SJUT ini.

“Makanya, kita butuh harmonisasi, karena penataan jaringan utilitas tersebut adalah sebuah keniscayaan. Apalagi dengan banyaknya korban, tentu tidak elok untuk dipandang, Ya biar saja nanti. Saya pun mungkin akan bersabar,” tuturnya.

Selain itu lagi, pihaknya juga menyoroti pembuatan SJUT harus memperhatikan efisiensi agar nantinya tak malah jadi beban para operator. Oleh karenanya, Jerry sangat berharap untuk pengerjaannya didasari kajian mendalam setelah diskusi bersama pihak terkait.

“Dalam pemahaman kita supaya lebih terintegrasi teman-teman. Jadi, APJATEL pun bisa sejalan untuk sepakat bahwa penataan jaringan itu sendiri, harus disegerakan melalui konsep ideal yang affordable,” ucap Jerry, mengakhiri pandangannya sebagai pembicara diskusi yang melibatkan puluhan wartawan peliput Pemprov DKI Jakarta (Balkoters). © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Atas Kontribusinya ke Pemprov, BANK DKI Raih Apresiasi Sebagai BUMD Penyumbang Deviden Terbesar

Redaksi Posberitakota

Masih Sangat Rasional, M SYAIFUL JIHAD Sikapi Syarat Heru Budi kepada Warga Daerah Sebelum Tinggal di Jakarta

Redaksi Posberitakota

Hari Pertama Diresmikan, Gubernur ANIES Ngantor ke Balaikota Naik MRT Jakarta

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang