Dianggap Layak Jadi Gubernur, KETUM KAHMI JAYA : “Heru Budi Bisa Lanjutkan Misi Jakarta Kota Global”

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Prosesi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tak lama lagi bergulir dan tinggal menghitung bulan. Bahkan sejumlah tokoh politik mulai muncul mengincar kursi orang nomor satu di kota yang kini bermetamorfosa menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Kendati aturan mekanisme pemilihan menuai kontroversi, namun keberadaan Gubernur definitif adalah keniscayaan.

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI Jaya) menilai pentingnya figur Gubernur Jakarta yang sudah khatam memahami setiap persoalan yang ada. Adalah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merupakan salah satu sosok yang dianggap layak.

“Saat ini kan Jakarta sedang berproses menuju daerah khusus. Bahkan kota bisnis berskala global. Pondasi ini sudah dibangun secara serius oleh Pj Heru, maka keberlanjutan itu harus nampak. Jangan sampai dari nol lagi. Pj Heru cukup kapabel dan cocok mimpin Jakarta ke depan. Malah dia paham gimana membangun Jakarta,” ucap Ketua Umum (Ketum) KAHMI Jaya, M. Ichwan Ridwan atau Boim, Selasa (5/3/2024).

Dinilai Boim lebih lanjut bahwa hampir dua tahun ini, Heru Budi cukup akseleratif melakukan perbaikan infrastrukur. Yang terbaru adalah pembangunan sistem pengolahan sampah sementara reduce, reuse and recycle (TPS 3R). TPS 3R yang memiliki kapasitas 50 ton sampah per hari ini akan menghasilkan bahan bakar jumlutan padat atau refused derived fuel (RDF).

“Tentunya masih banyak lagi pembangunan yang terus dilakukan sebagai solusi untuk Jakarta. Revitalisasi pasar, pengendalian inflasi, normalisasi sungai, optimalisasi transportasi publik hingga penuntasan sodetan Ciliwung. Bahkan, program penertiban data penduduk pun dilakukan, meskipun tidak populer, tapi penting sebagai validasi mewujudkan kesejahteraan warga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Boim pun berpesan agar Heru Budi terus meningkatkan interaksi yang sudah terjalin dengan masyarakat, seperti dengan stakeholder pendidikan dan kebudayaan. Juga berharap kepemimpinan Heru Budi bisa melahirkan sebuah legacy, khususnya terkait dengan dunia pendidikan dan ke-Betawi-an.

“Terus terang memang bahwa selama bertahun-tahun Betawi itu nyaris belum mendapat tempat yang baik. Yang ada periode kemarin hanya sebatas mengganti nama jalan saja, tidak lebih. Dengan corak baru Jakarta ini, kami yang ibaratnya tali ari-arinya di tanam di sini sangat ingin warisan nenek moyang kami dilestarikan dengan baik,” kata dia.

Masih menurut Boim bahwa Jakarta yang saat ini sedang menuju kota Global, memiliki pengaruh besar untuk mengenalkan budaya lokal ke kancah internasional. Budaya lokal, dalam hal ini Betawi harus dijadikan magnet untuk menarik perhatian wisatawan dari setiap negara di dunia.

“Nah harusnya ketika turis datang ke Jakarta, mereka penasaran ingin menyaksikan budaya Betawi itu apa dan bagaimana? Karena kalau yang disuguhkan itu budaya milik orang lain, ya tentu turis akan memilih datang ke daerah atau negara asal budaya tersebut,” ucap dia.

Dalam pandangan Boim, tidak perlu jauh-jauh misalnya bagaimana ornamen Betawi ada di setiap hotel, MICE, pusat perbelanjaan, sekolah-sekolah, tempat wisata dan lain-lain. Atau, ada satu hari yang diwajibkan bagi anak sekolah untuk memakai seragam bernuansa Betawi. “Hal ini butuh political will dari seorang Gubenur. Saya malah melihatnya, ini bisa dilakukan Pj Heru Budi,” imbuhnya.

Kendati begitu, lanjut Boim, pihaknya pun meyakini bahwa Jakarta merupakan pusat akulturasi budaya. Bahkan, ia tidak menampik bahwa Jakarta mewadahi setiap orang dari berbagai suku, ras dan agama. Lalu, ditegaskan bahwa masyarakat Betawi sejak dulu sangat terbuka dengan keberagaman yang ada di Jakarta.

“Kita butuh bahwa Gubernur Jakarta harus merupakan simbol pemersatu yang tidak boleh menafikan adat budaya setempat. Bahwa Betawi sebagai akar budaya Jakarta harus diakui, pun bahwa Jakarta juga rumah bagi semua budaya, itu tidak boleh dihilangkan,” ujar Boim memberikan penilaian.

Dalam pandangan Boim bahwa figur Pj Heru Budi sebagai orang yang sudah paham di Jakarta. Bahkan cukup lama kerja di Pemprov DKI, mengalami berbagai fase kepemimpinan Gubernur ke Gubernur. “Pj Heru Budi paham juga bagaimana caranya menjadi Bapak bagi semua kelompok masyarakat di Jakarta. Sangat layak di definif-kan sebagai Gubernur Jakarta,” celetuknya, mengakhiri. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Viralnya Pungli di Istiqlal, SENATOR DAILAMI FIRDAUS Himbau Agar Tak Ada Biaya Parkir Tempat Ibadah di Jakarta

Selain Berteknologi Tinggi, KADIS ‘LH’ ASEP KUSWANTO : Pemprov DKI Jakarta Prioritaskan Pembangunan untuk Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan

Salah Satu Terbesar di Dunia, PJ GUBERNUR HERU BUDI Resmikan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi RDF di Rorotan