JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kawasan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) masih jadi pilihan favorit bagi warga Jakarta untuk mengisi liburan Lebaran (Idhul Fitri 1445 H). Tak cuma lantaran mudah dijangkau, tapi juga masih tergolong murah untuk tiket masuk ke kawasan wisata pantai tersebut. Hujan deras pun tak menjadi penghalang.
Dari hasil pantauan langsung Tim POSBERITAKOTA di lapangan sejak Rabu (10/4) sampai Jumat (12/4), w aba-aba aa, a a a ab s way c aq awwwarga tak terbendung untuk menyerbu objek wisata berbiaya murah meriah. Mayoritas kalangan keluarga yang datang ke situ. Baik dengan menggunakan motor atau mobil sendiri, juga memakai jasa taksi online.
Tidak bisa dibayangkan jika hari pertama Lebaran, bisa menyedot 50.000 pengunjung, sedangkan pada hari kedua mencapai 77.000 pengunjung. Begitu pula di hari ketiga, diperkirakan masih menyedot ribuan pengunjung.
“Kita sudah mengantisipasi, antara Sabtu dan Minggu besok, bisa mencapai 100.000 lebih pengunjung. Meski mereka datang hanya untuk berenang di pantai atau menikmati permainan berbayar,” jelas Ariyadi Eko Nugroho selaku Humas Taman Impian Jaya Ancol kepada POSBERITAKOTA, Jumat (12/4/2024) sore.
Lokasi di Pasir Putih Ancol, menurutnya, hampir setiap hari dipadati pengunjung. Ada pula yang lebih suka memilih Dunia Fantasi (Dufan), meski harus merogoh kocek lumayan besar, karena di situ banyak wahana permainan yang disukai kalangan anak-anak.
“Pihak Ancol pun telah melakukan antisipasi. Yakni pengawasan di sepanjang pantai. Karena, tidak sedikit yang memanfaatkan untuk berenang. Pedagang aneka makanan pun, tercatat laris,” tambah Eko, lagi.
Pada Jumat (12/4/2024) pagi tadi sempat turun hujan. Namun warga Jakarta sepertinya tak perduli. Mereka banyak yang berteduh di bawah jalan tol, sebelum akhirnya masuk dari pintu gerbang utama kawasan Ancol.
Namun begitu ada saja keluhannya yang disampaikan para pengunjung. Apa itu? Mereka merasa kekurangan mendapat hiburan musik. Padahal, jika saja ada konser kecil musik dangdut, pasti bakal menjadi daya tarik lain. Seperti di kawasan Pasar Seni, justru tak semeriah di akhir tahun 90-an atau awal-awal tahun 2000-an dulu,” aku Hendro Sasmito yang datang ke Ancol bersama istri dan ketiga anaknya. © RED/PBK/NIRA MA/EDITOR : GOES