Khutbah Jum’at di Masjid Jami Al-Ikhlas Bekasi, KH MAKHTUM: “Tetap Bersemangat dalam Meningkatkan Ibadah & Amal Sholeh Pasca Ramadhan”

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Dalam khutbah Jum’atnya di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi – Drs. KH. Muhammad Makhtum selaku imam dan khotib ingin mengajak para jamaah dan masyarakat pada umumnya agar tetap memiliki semangat di dalam upaya meningkatkan ibadah dan amal sholeh di pasca Ramadhan.

“Pada dua hari kemarin, kita baru saja menyelesaikan tugas yang amat berat, yakni beribadah puasa sebulan penuh dalam bulan suci Ramadhan. Dan, alhamdulillah dengan pertolongan-NYA, kita pun dapat melaksanakan ibadah puasa tersebut dengan baik,” ucapnya mengawali khutbahnya.

Ditambahkan KH. Makhtum, dalam menjalani ibadah puasa kita juga sudah berusaha maksimal untuk menyempurnakannya dengan tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa pada siang harinya. Selain itu, juga berusaha maksimal menghidupkan malam-malam-NYA dengan qiyamullail. “Selama Ramadhan pun, kita berusaha sekuat tenaga untuk melawan hawa nafsu kita. Dan, insya Alloh, kita sekarang dapat menjadi pemenangnya, yakni kembali menjadi Fitri,” urainya, lagi.

Bagaimana selanjutnya? Menurut KH. Makhtum, tentunya masih banyak tugas kita di pasca Ramadhan ini dan harus tetap kita lakukan dan pertahankan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya : “Yang pertama, kita harus tetap menjaga iman Islam kita. Tetap memelihara tauhid dan aqidah Islamiyah kita, yakni dengan meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh Ta’ala serta konsisten dalam beribadah menyembah-NYA,” paparnya.

Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 21:

يَأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian, Yang telah menciptakan kalian, dan orang – orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.”

Siapakah Tuhan yang harus kita sembah?

Alloh Ta’ala melanjutkan firman-NYA dalam surat Al-Baqaroh ayat: 22

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَل مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya : “Yakni,,,Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian, dan Dia jadikan langit sebagai atap, dan Dialah Yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Alloh, padahal kalian mengetahui“.

Sedangkan tugas kedua kita pasca Ramadhan, menurut KH. Makhtum, adalah kita harus tetap memelihara dan memperkuat ukhuwah Islamiyah kita. Yakni dengan menjaga dan memelihara persaudaraan yang telah kita jalin dengan sebaik mungkin serta mempererat kesatuan dan persatuan antar kita. “Setelahnya, kita saling bersilaturahim. Maaf memaafkan (melakukan halal bi halal), maka kitapun harus tetap memelihara hubungan ukhuwah Islamiyah tersebut dengan baik. Yang mana telah kita bangun, rajut serta jalin bersama agar tetap erat dan kokoh,” urainya.

Tak berhenti sampai di situ saja. KH. Makhtum secara detail menambahkan. “Kita juga harus bisa meningkatkan dan sekaligus menguatkan persatuan dan kesatuan. Bersatu dalam memperjuangkan Islam, bersatu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, bersatu dalam menegakkan amar ma’raf nahi munkar serta bersatu dalam membangun bangsa dan negara yang beradab menuju baldatun Thoyyibatun warobbun Ghofuur. Tentu dengan terus berjuang dalam upaya mengurangi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan,” katanya, panjang lebar.

Hal tersebut di atas, sebagaimana yang Alloh firmankan dalam surat Ali-Imran ayat 103:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَقُوْا

Artinya : “Dan berpegang teguh lah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai”.

Sementata itu, sebut KH. Makhtum, yang dimaksud berpegang teguhlah kalian semua kepada tali Alloh pada ayat tersebut adalah kita harus berpegang teguh kepada agama Alloh yakni agama Islam. “Selama hidup di dunia ini, seyogyanya manusia harus berpegang teguh kepada ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an Al-karim dan hadits Rasulullah,” ucapnya.

Apabila manusia dalam hidupnya tidak berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW serta tidak mengikuti ulama warotsatul anbiya, tentunya yang terjadi adalah mereka akan saling sesat dan menyesatkan.

Dan untuk meningkatkan serta menguatkan persatuan dan kesatuan sesama kita, maka hal yang mesti kita lakukan adalah mengikuti anjuran dan perintah Rasulullah.

Disebutkan KH. Makhtun bahwa dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak mendhaliminya dan tidak mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak pula menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali-). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain, adalah haram darahnya, hartanya dan juga kehormatannya.” (HR.Riwayat Muslim).

Oleh karena itu pula, kita harus mampu berupaya menciptakan pergaulan yang baik, harmonis dan berkesinambungan. Hal ini sebagaimana telah ditegaskan oleh Alloh Halalbihalal:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya :Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudara kalian itu dan takutlah terhadap Alloh, supaya kalian memperoleh rahmat-NYA.

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya :Dan orang-orang yang beriman, baik lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Surat At-taubah : 71]

“Untuk tugas ketiga kita selanjutnya pasca Ramadhan adalah meningkatkan ibadah dan amal shaleh. Karena arti Syawal sendiri adalah إرتفع (meningkat), maka kita umat Islam harus tetap mampu meningkatkan ibadah kepada Alloh, serta meningkatkan amal shalehnya dengan senantiasa bermuhasabah, bermujahadah dan bermuroqobah kepada Alloh Ta’ala. Sebab, selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, kita umat Islam telah dididik dan digembleng dengan berbagai ibadah dan amalan sholeh lainnya. Karena itu selepas dari Ramadhan, masuk ke bulan Syawal, semangat ibadah kita sebagai umat Islam, tidaklah boleh surut ataupun kendor, namun justru sebaliknya amal ibadah kita harusnya terus lebih meningkat lagi sebagai wujud bukti pencapaian puncak ketaqwaan kita,” kabar KH. Makhtum.

Alloh berfirman dalam surat Fushshilat ayat 30:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّة الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ.

Artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : “Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan memperoleh surga, yang telah dijanjikan Allah kepada kalian”.

“Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan membawa perbaikan pada diri kita serta bertambah meningkat semangat ibadah kita setelah selesai Ramadhan hingga bertemu dengan Ramadhan pada tahun yang akan datang. Aamiin,” pungkas KH. Makhtum. © RED/PKB/EDITOR : GOES

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri