JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Lantaran dikentarai banyak penganggaran yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya copy paste dan tidak mempertimbangkan program prioritas, justru terancam bakal dicoret pada pembahasan APBD DKI Jakarta 2025.
Namun demikian Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, malah mendorong penganggaran untuk program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 difokuskan untuk program prioritas seperti penanganan banjir, kemacetan dan penanganan kemiskinan.
Karena itu, pihaknya tidak akan segan-segan untuk mencoret anggaran yang bukan prioritas di dalam pembahasan APBD DKI Jakarta 2025 mendatang.
“Justru, saya lihat satu kilometer dari istana negara masih ada rumah kumuh, namanya Johar Tanah Tinggi, mana pemerintah daerah. Yang malu bukan hanya gubernur saja, tapi juga saya. Sedangkan saya sampai Agustus mendatang masih menjabat. Jadi, saya masih punya power,” tegas Prasetyo ketika ikut dalam Musrenbang RKPD 2025 di Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Karena itu pula, pihaknya meminta Walikota, Camat dan Lurah agar dalam penentuan program kerja serta penganggarannya betul-betul untuk kesejahteraan rakyat dan merupakan program prioritas.
Prasetyo menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta harus fokus pada penanggulangan banjir, penuntasan kemacetan hingga kemiskinan yang sampai saat ini masih jadi permasalahan utama Jakarta.
“Tolong, jangan sampai mengusulkan kegiatan-kegiatan yang normatif atau copy paste. Yang jelas, hal seperti itu pasti nanti akan saya coret, supaya tidak menghambur-hamburkan APBD,” harap dia.
Kembali ditegaskan bahwa Musrenbang harus menjadi ajang mengusulkan kegiatan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak, prioritaskan semua usulan yang dampaknya langsung dirasakan oleh warga.
Sebagai Kota Metropolitan yang memiliki potensi besar, diingatkan Prasetyo, Jakarta sebagai Kota Global juga banyak memiliki tantangan yang tidak mudah untuk menghadapi perubahan statusnya setelah tidak lagi menjadi ibukota negara.
Tentu saja melalui Musrenbang RKPD dan RPJPD ini, pihaknya berharap tercipta rencana pembangunan jangka panjang dan memperhatikan berbagai sisi kehidupan masyarakat Jakarta.
Makanya, Prasetyo ingin mengajak semua pihak marilah bersama-sama mewujudkan Jakarta yang lebih baik dengan semua masyarakatnya yang sejahtera dan makmur. Jakarta Kota Global yang Berketahan, Inklusif, Berdaya Saing serta Berkelanjutan. Sukses Jakarta untuk Indonesia.
“Harus dimulai dari akselerasi pembangunan infrastruktur dalam kapasitas Fiskal APBD yang Terbatas, Implikasi Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta, Peningkatan Daya Saing dengan Kota-Kota Besar di Asia Tenggara, Perubahan paradigma hingga Penciptaan roda perekonomian kota yang baru,” pungkasnya. © RED/AGUS SANTOSA