JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Perilaku aksi tawuran warga atau antarpelajar di wilayah Jakarta yang kerapkali memakan korban jiwa, sudah barang tentu tak boleh lagi dipandang sebelah mata. Terlebih sebentar lagi Jakarta segera bertransformasi menjadi Kota Global. Karenanya membutuhkan langkah preventif untuk pencegahannya.
Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal DKI Jakarta, Prof Dr H Dailami Firdaus SH LL.M MBA, menyoroti kembali maraknya aksi tawuran. Baik itu yang melibatkan warga maupun antarpelajar. Dan, menurutnya, kondisi tersebut sangat perlu dicarikan solusi tepat untuk pencegahannya.
“Jakarta ini kan segera bertransformasi menjadi Kota Global. Sebab dalam perayaan HUT ke-497 Kota Jakarta kali ini, mengusung tema Jakarta Kota Global Berjuta Pesona. Jadi, tawuran itu jelas bukanlah Pesona Jakarta. Jadi, jangan sampai terjadi lagi,” kata Prof Dailami kepada POSBERITAKOTA, Jumat (12/7/2024).
Sejauh pengamatannya bahwa selain antarpelajar, tawuran pun banyak melibatkan warga. Malah di wilayah Jakarta Timur (Cipinang Besar Utara/Selatan) dan Jakarta Selatan (Manggarai – Tebet), masih sering terjadi. Karena itulah dirinya meminta agar seluruh pemangku kepentingan (aparat wilayah) untuk memberikan perhatian lebih dan dapat melakukan upaya pencegahan.
Prof Dailami juga berharap perlu dilakukan deteksi dan pencegahan secara dini yang harus dioptimalkan. Caranya? Adalah dengan melibatkan pengurus RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), kepolisian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Jika dikentarai ada kerumunan pelajar atau massa, ya segera dilakukan diidentifikasi. Tujuannya agar mereka jangan sampai melakukan tawuran. Perlu segera atau cepat dibubarkan,” paparnya.
Dikatakan cendekiawan Muslim dan Pimpinan Yayasan Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA), berdasarkan pemberitaan di media malah ada aksi tawuran di sejumlah wilayah tertentu ternyata menjadi pengalihan perhatian terhadap adanya transaksi Narkoba.
“Nah, hal semacam itu kan, sangat mengerjkan. Dan, itu jangan sampai kita kecolongan, karena dapat merusak generasi muda di Jakarta yakni dengan melakukan tindakan negatif,” ucap dia, lagi.
Tak lupa Prof Dailami menekankan berapa pentingnya menanamkan pentingnya pendidikan akhlak dan budi pekerti. Justru dilakukan sejak usia dini. Termasuk, melalui pendekatan keagamaan. “Saya ingin akhlak masyarakat yang baik ini menjadi pesona Jakarta, terutama bagi siapapun yang datang ke sini,” harapnya.
Dalam pandangan Prof Dailami lebih lanjut bahwa Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi, harus memberikan kesan positif terhadap situasi keamanan guna mendatangkan banyak investor. “Intinya, jangan sampai maraknya aksi tawuran, kemudian mengesankan bahwa Jakarta dalam suasana tidak aman dan tidak kondusif,” tuturnya.
Maka itu, Prof Dailami sangat mendukung para pelaku tawuran ditindak tegas. Begitu pun bagi pelajar yang terlibat tawuran, yakni dengan cara dievaluasi pemberian dana bantuan pendidikan bagi yang bersangkutan. “Harus ada pembinaan yang baik serta sanksi agar memberikan efek jera,” tutupnya. © RED/AGUS SANTOSA