JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sejumlah negara di Afrika maupun Asia dikentarai banyak yang mengalami kejatuhan dan bahkan kebangkrutan alias gagal berkembang akibat lintasan Bonus Demografi yang tidak atau kurang dimaksimalkan.
Sedangkan di Indonesia sendiri saat ini sedang dilintasi Bonus Demografi serta badai perubahan yang sangat besar. Dimana tengah terjadi ledakan anak-anak muda diusia produktif yang setiap tahunnya naik di kisaran 4000 hingga 5000.
Yang pasti juga bakal terus naik setiap tahunnya. Nah, kondisi itu tentu saja bisa menjadi peluang besar. Namun sebaliknya dapat pula mendatangkan musibah besar. Dan, musibah dapat terjadi manakala anak-anak muda atau Kaum Milenial, tidak bisa menangkap kesempatan Bonus Demografi yang hanya ada dalam satu kali kesempatan.
Tak ayal hal itu pun akan terjadi jika anak-anak muda (Kaum Milenial) yang ada, malah tidak produktif atau lembaga-lembaga pelatihan gagal dalam membimbing mereka. Akibat dari situ, pengangguran pun terjadi dengan angka yang cukup fantastis.
“Oleh karenanya, justru Bonus Demografi ini akan menjadi peluang, seandainya anak-anak muda justru menangkapnya dengan produktifitas yakni lewat berbagai pelatihan dan inovasi. Jadi, sudah sepantasnya anak-anak Milenial ini menjadi agen perubahan, tentu agar Bonus Demografi ini bukan menjadi musibah, tapi sebaliknya mendatangkan berkah,” ujar Caswiyono Rusydie Cakrawangsa selaku Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan saat membuka ajang Kompetisi Inovator Muda 2.0 di Jakarta, Rabu (14/8/2024) sore.
Patut menjadi catatan bahwa sebanyak 52 Tim yang terdiri dari 3 orang peserta (Hustler, Hipster dan Hacker) utusan atau binaan dari Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVPP); Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kemnaker; serta Talent Hub mengikuti Kompetisi Inovator Muda 2.0 di tahun 2024 yang diadakan selama 3 hari (14-16 Agustus 2024) di Jakarta.
Namun demikian, melalui ajang tersebut di atas, ke-52 Tim Talenta Muda berasal dari Talenthub sebanyak 14 Tim; BPVP Padang (13); BPVP Banyuwangi (10); BPVP Bandung Barat (7); BPVP Sidoarjo dan BPVP Lombok Timur (2); dan BBPVP Medan, BBPVP Semarang, BPVP Samarinda dan BPVP Surakarta masing-masing 1 Tim.
Dikatakan Caswiyono bahwa dengan melibatkan talenta muda, Kompetisi Inovator Muda 2024 justru bisa berkontribusi dalam menciptakan peluang kerja baru, sekaligus mendukung upaya pengurangan pengangguran.
“Melalui kompetisi ini juga bertujuan untuk memaksimalkan potensi generasi muda dalam memanfaatkan Bonus Demografi. Yang pada gilirannya, mereka dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional,” paparnya.
Sedangkan untuk tujuan dari digelarnya Kompetisi Inovator Muda 2.0 ini, yakni guna menstimulasi kreativitas serta inovasi di kalangan generasi muda. Khususnya dalam menciptakan solusi baru yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,”imbuh Caswiyono, lagi.
Perlu jadi catatan bahwa ajang Kompetisi Inovator Muda adalah hadirnya talenta-talenta muda yang memperkenalkan ide, gagasan atau aspirasi baru dalam inovasi digital bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan belum pernah disampaikan oleh orang lain sebelumnya.
Bahkan, sebut Caswiyono melalui Kompetisi Inovator Muda 2.0 ini, diharapkan mampu mendorong peserta kompetisi agar lebih adaptif terhadap teknologi. Juga dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi serta daya saing bisnis para talenta muda.
“Sebab, melalui kompetisi ini juga bertujuan mencetak generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di dunia wirausaha serta mampu membawa perubahan positif bagi ekonomi dan masyarakat,” kata Caswiyono, mengakhiri. © RED/AGUS SANTOSA