Soroti Pentingnya Edukasi, PENGAMAT KEBIJAKAN TRUBUS RAHARDIANSYAH Dorong Masyarakat Jakarta Mau Beralih Gunakan Air Perpipaan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Langkah strategis terkait telah dilakukannya Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara PAM Jaya dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI beberapa waktu lalu, menyiratkan keoptimisan tersendiri. Apalagi selain bertujuan untuk mendukung visi Presiden RI, Prabowo Subianto mengenai swasembada air, juga dalam menjaga ketahanan air di DKI Jakarta.

Pengamat Kebijakan dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, menyebutkan bahwa keberhasilan MoU jelas sangat bergantung pada partisipasi publik. Selain itu, juga menyoroti sangat pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait program tersebut.

“Apabila infrastrukturnya sudah memadai, tinggal masyarakatnya saja yang perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke air PAM Jaya,” ucap Trubus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Pada bagian lain lagi, Trubus juga memberika penilaian bahwa langkah tersebut, diperlukan untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta.

Nah, dari situ masyarakat pun perlu terus dihimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan kemudian mau beralih menggunakan layanan air dari PAM Jaya,” tutur dia, menambahkan.

Dalam pandangan Trubus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kini menjadi bagian dari wilayah aglomerasi Jabodetabek, perlu juga berkolaborasi dengan daerah – daerah lain yang ada di sekitarnya guna membangun penampungan air yang terpadu.

Sedangkan bentuk kolaborasinya itu sendiri, menurut Trubus, harus menjadi sebuah kunci di dalam mewujudkan harapan bisa swasembada air. Seperti visi dari Presiden RI, Prabowo Subianto

“Seperti kita tahu Jakarta sebagai pemimpin wilayah aglomerasi, juga harus memastikan bahwa infrastruktur air PAM Jaya saling terhubung di seluruh wilayah. Hal ini tentu saja penting agar menjadi satu kesatuan yang solid,” ungkapnya, panjang lebar.

Pada bagian akhir, Trubus juga berpendapat bahwa MoU antara PAM Jaya dengan Lemhanas RI, sudah sangat tepat. Terlebih lagi karena kajian ketahanan air merupakan kebutuhan mendesak ditengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta.

“Jadi, kita perlu dan harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Soal ketahanan air, jelas tidak hanya untuk saat ini saja. Tetapi juga untuk masa depan. Makanya, perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan supaya cita-cita swasembada air dimasa mendatang, bisa benar-benar tercapai,” katanya, tandas.

Namun sebelumya, Direktur Utama (Dirut) PAM JAYA Arief Nasrudin, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada air.

“Tentunya, hal ini sejalan dengan visi Bapak Presiden Prabowo, yakni tentang swasembada air. Dimana PAM Jaya bakal terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan air di DKI Jakarta,” papar Arief Nasrudin melalui peryataan resmi yang diterima POSBERITAKOTA beberapa waktu lalu. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Bersihkan Gereja di Johar Baru, 3 PILAR & BHABINKAMTIBMAS Kerja Bakti Sosial Jepang Nataru

Gegara Diduga Korupsi Rp 150 Milyar, KEPALA DINAS KEBUDAYAAN Dicopot Pj Gubernur DKI Jakarta

Apresiasi ke Badan Publik Binaan DKI, PJ GUBERNUR TEGUH SETYBUDI Minta Agar Terus Mewujudkan Keterbukaan Informasi