Kegiatan itu sendiri merupakan inisiatif dari Founder Diesel One Solidarity. Seperti diketahui bahwa sosok Dicky Yohanes dalam setiap Ramadhan tiba, terlihat begitu bersemangat untuk berbagi dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Dicky lebih lanjut, pihak Diesel One Solidarity memilih menggandeng peran Polsek Gambir guna memastikan paket buka puasa dapat disalurkan dengan baik serta menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Baik itu kepada pekerja harian, pengemudi transportasi umum maupun warga yang tengah berada di sekitar lokasi.
“Program berbagi di bulan suci Ramadhan ini, bukan hanya tentang memberikan paket makanan untuk berbuka puasa. Tetapi, juga tentang menebarkan kebahagiaan dan kebersamaan. Tentu, kami berharap melalui kegiatan ini, lebih banyak orang dapat merasakan manfaat dan semangat berbagi semakin tumbuh di masyarakat,” tegas Dicky kepada media di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya bahwa Diesel One Solidarity sebagai bagian dari Diesel One Group, terus berkomitmen menjalankan program sosial yang berdampak bagi masyarakat, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial.
“Yang jelas, kami harap kegiatan berbagi buka puasa ini, bukan hanya menjadi momen berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan. Namun juga dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi sosial yang membawa manfaat bagi sesama,” tutup Dicky dalam keterangannya.
Sementara itu Ayuningtyas Widari Ramdhaniar selaku Managing Director dari Diesel One Solidarity, ikut menambahkan bahwa kegiatan berbagi makanan buka puasa bersama, dilakukan setiap tahun dengan mengambil titik-titik harmonis di Jakarta.
“Di tahun lalu, kita juga berbagi 350 paket makanan di sekitar perempatan Harmoni, Jakarta Pusat. Sedangkan pada tahun 2025 ini, ditingkatkan sebanyak 500-an di sekitar Stasiun Gambir dan Masjid Istiqlal Jakarta, karena ada suasana buka puasa berdekatan dengan adzan Maghrib. Biar suasana seperti di Masjid Nabawi,” tegasnya.
Tyas, begitulah wanita cantik satu ini biasa disapa, selanjutnya menuturkan bahwa yang dibagikan ke masyarakat berupa paket makanan. Jadi, bukan takjil. Kenapa? Karena untuk menyeimbangkan kehidupan ekonomi masyarakat. “Kami berbagi ke mereka yang benar-benar membutuhkan. Mulai dari tukang sapu jalanan, sopir bajaj dan juga para pengemudi Ojol,” terangnya. © RED/AGUS SANTOSA