Seperti kita tahu bahwa Indonesia, juga khususnya Jakarta memiliki potensi-potensi dalam bentuk seni dan budaya pop modern maupun tradisional yang bisa dieksplore. Dari situlah nantinya yang bisa mengangkat citra Jakarta sebagai Kota Global. Banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dan meraih trademerk menjadi pusat ekonomi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Rano Karno merespon pertanyaan seputar dibutuhkan atau adanya semacam Union Artis, dimana sebagai wadah para artis – seniman – budawayawan yang bisa dijadikan partnership profesional. Yakni guna mendukung pencapaian Jakarta sebagai Kota Global nantinya.
“Iya betul bahwa kehadiran atau adanya Union Artis sangat dibutuhkan. Meski keberadaannya dalam skup nasional dan jadi kewenangan Pemerintah Pusat. Tapi, wadah tersebut bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” tegas Wagub Rano Karno ditengah acara ramah tamah pasca Lebaran bersama puluhan wartawan peliput Pemprov/DPRD DKI Jakarta (Balkoters) di Balaikota Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).
Bahkan, Wagub Rano Karno berjanji bakal mengadakan pertemuan lanjutan dengan Balkoters, guna meminta segala masukan yang dibutuhkan. “Kita perlu banyak masukan dari wartawan atau media. Karena memang yang tahu dan paham akan kondisi lapangan,” tegasnya, lagi.
Dalam kesempatan itu, Wagub Rano Karno menjelaskan terkait agenda penting Pemprov DKI yang siap menggelar Festival Kebudayaan Indonesia demi menyemarakkan kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan Thamrin-Sudirman untuk menyongsong 5 Abad Kota Jakarta.
Menurut dia, pihaknya bakal mengerahkan komunitas seni dan budaya di kawasan jalan protokol tersebut. Malah kegiatannya itu sendiri akan dilakukan minimal sebulan sekali dari bulan Juni 2025 sampai dua tahun ke depan sebagai upaya menyongsong 5 Abad Kota Jakarta yang jatuh pada tanggal 22 Juni 2027 mendatang.
“Sampai saat ini, kami pun sedang persiapan untuknmengerahkan komunitas seni budaya, olahraga dan lainnya untuk meramaikan hajatan CFD Thamrin-Sudirman,” ungkapnya, menambahkan.
Sedangkan untuk penamaan kegiatannya adalah ‘Festival Kebudayaan Indonesia’ yang berupa pengerahan komunitas seni budaya dan dilakukan dalam rangka menyongsong HUT ke-500 Kota Jakarta.
“Namun di tahap awal, kami akan melakukan hal itu, minimal sebulan sekali. Nanti setelah mendekati perayaan HUT akan dilakukan tiap seminggu sekali, sesuai kegiatan rutin CFD,” ungkap Wagub Rano Karno yang didampingi Stafsus Gubernur Bidang Komunikasi Pubblik Chico Hakim, Plt Kepala Biro Kepala Daerah Fanny Juniadi Panjaitan dan Ketua Balkoters Sammy Edward Wattimena.
Dipaparkan Wagub Rano Karno lebih lanjut bahwa dalam setiap kegiatan, Pemprov Jakarta akan menampilkan Kebudayaan Indonesia yang diwakili sejumlah wadah komunitas yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Kebudayaan.
“Pada setiap event, kami tampilkan sekelompok komunitas yang rata-rata jumlahnya seribu orang. Hingga saat ini sudah ada beberapa komunitas yang siap mendukung,” jelasnya.
Karena sesuai dengan nama kegiatan yakni ‘Festival Kebudayaan Indonesia’, maka komunitas yang tampil bukan hanya melulu seni Betawi. Tapi juga meliputi berbagai seni budaya dari berbagai penjuru Tanah Air.
“Seperti misalnya di bulan pertama, kita tampilkan komunitas pencak silat seribu orang. Bulan kedua giliran komunitas Budaya Betawi. Bulan ketiga gantian Komunitas Budaya Makassar. Dan, seterusnya disusul komunitas lainnya hingga menuju 5 Abad Kota Jakarta,” ujarnya secara rinci.
Sementara itu tentang Union Artis yang dimaksud, nantinya menjadi tempat berkumpulnya mulai dari artis profesional di dunia perfilman nasional, musisi dan penyanyi, seniman maupun budayawan sampai pada pelaku seni modern/tradisional.
Mereka jelas-jelas memiliki standarisasi kualitas yang mumpuni. Juga dalam setiap saat bisa dibutuhkan untuk sebuah pentas, pergelaran/konser yang tentu saja bisa menarik minat atau perhatian dunia. Dengan begitu bisa mengangkat Jakarta sebagai Kota Global alias berkelas dunia. © RED/AGUS SANTOSA