JAKARTA (POSBERITAKOTA) –
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ima Mahdiah, fokus mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar memaksimalkan kegiatan penanggulangan stunting di masing-masing wilayah DKI Jakarta. Terutama dioptimalkan penanganannya di wilayah – wilayah yang sulit dijangkau.
Sedangkan permintaan tersebut disampaikan Ima Mahdiah seusai Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024.
“Jadi, kita akan terus lebih kencang lagi, karena stunting ini bukan hanya dari Pemprov DKI saja. Tetapi dari programnya juga dari Pemerintah Pusat,” tutur Ima di Gedung DPRD DKI Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
Ditambahkan dia bahwa penyebab terjadinya stunting pada anak bukan hanya sejak kelahirannya, tetapi abainya orangtua melakukan pengecekan secara rutin sejak masih dalam kandungan.
Bahkan, lingkungan kumuh juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting pada anak. Misalnya saja kurangnya keperluan air bersih dan belum terpenuhi septictank yang di masing- masing rumah.
“Harapan kedepannya, kita minta juga dari Posyandu, Posbindu, termasuk RT RW lebih aware lagi dengan keberadaan masyarakat yang memang terkena stunting,” pinta Ima.
Namun berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di DKI Jakarta sebesar 17,6 persen.
Prevalensi terbesar terdapat pada Kota Jakarta Utara sebesar 19,7 persen, Jakarta Pusat sebesar 19,1 persen, Kepulauan Seribu 18,6 persen, Jakarta Barat 17,1 persen, Jakarta Timur 16,8 persen dan Jakarta Selatan sebesar 16,6 persen.
Karenanya nelihat hal itu, Ima Mahdiah meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar lebih masif lagi dalam menyosialisasikan penanganan stunting di masing-masing wilayah DKI Jakarta. Sebab masih banyaknya masyarakat yang enggan melapor ke Posyandu, RT dan RW, serta Puskesmas ketika anaknya terdapat gejala stunting.
“Karena saya pernah kejadian ternyata selama ini tidak dibawa ke Posyandu sama ibunya karena malu. Jadi mungkin perlu sosialisasi lebih masif lagi ke bawah,” ucap Ima Mahdiah.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Provinsi DKI Jakarta Rano Karno menyatakan, terdapat tiga masalah besar yang dihadapi Jakarta yang diantaranya kemacetan, banjir dan kemiskinan kota.
Kasus stunting dan kemiskinan ekstrem akan menjadi fokus untuk terus diperbaiki secara maksimal di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pramono Anung. “Sebetulnya harus bisa ditekan, cuma karakteristik masyarakat di sini (Jakarta) pendekatannya harus spesifik,” ujarnya.
Kendati begitu, Rano Karno menyadari stunting dan kemiskinan ekstrem angkanya masih cukup tinggi di beberapa wilayah Jakarta. Untuk itu Pemprov DKI Jakarta akan terus mengupayakan agar angka terus menurun. Sebetulnya, stunting di Jakarta ini tinggu tapi wilayah-wilayah tertentu. Nah ini sebetulnya harus bisa ditekan,” ungkap Rano.
Di sisi lain, Rano Karno juga memastikan bersama Dinas Kesehatan akan terus melakukan langkah preventif dengan melakukan pendekatan secara langsung serta masif terkait edukasi kepada masyarakat mengenai stunting dan kemiskinan ekstrim.
“Hal itu pada intinya juga akan menjadi fokus kita dari Pemprov DKI Jakarta,” tutupnya. © RED/AGUS SANTOSA