31.5 C
Jakarta
22 October 2024 - 20:21
PosBeritaKota.com
Opini Syiar

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, KRITERIA PEMIMPIN Umat

OLEH : H BUDI FIRMANSYAH MM

KEPEMIMPINAN di dalam Islam harus ditegakkan baik dalam skala mikro maupun makro, karena kepemimpinan merupakan estafet tugas ke-Nabian yang mengatur segala aspek kehidupan manusia.

Pemimpin adalah individu yang memiliki kemampuan untuk momanda, memotivasi dan mengarahkan orang lain menuju tujuan tertentu. Pemimpin sering kali memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain untuk bekerja sama. Kualitas yang sering ditemukan pada pemimpin yang efektif termasuk kepercayaan diri, komunikasi yang baik, empati dan kemampuan untuk mengambil keputusan.

Isyarat di dalam Al-Qur’an tentang kepemimpinan terdapat pada dialog antara Allah subhanahu wata’ala dan Malaikat takala ingin menciptakan Nabi Adam alahi salam dimuka bumi sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَبِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خليفة قالوا أتجعل فيها
مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ
إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ )

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. al-Baqarah: 30).

Bahkan di dalam Hadist Nabi Muhammad shallallahu ‘alaih wasallam menyatakan bahwa setiap kita adalah pemimpin Aen setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.

Artinya: “Setiap manusia adalah pemimpin dan akan mempertanggungjawabkan atas kepemimpinnya“.

Dari pemimpin tertinggi sampai dengan pemimpin di dalam rumahtangga harus menjaga amanah dengan sebaik-baiknya karena semua yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan  bukan saja di dunia tapi nanti di akhirat bahkan pemimpin harus bersikap adil di dalam menegakkan hukum dan karena sikap keadilan bagian yang seharusnya melekat di dalam diri seorang pemimpin, sebagaimana nabi telah mencontohkan kepada kita di dalam rumahtangganya dengan menyatakan di dalam sabdanya:

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan.

Artinya: “Sesungguhnya orang – orang Quraisy mengkhawatirkan keadaan (nasib) wanita dari Bani Makhzumiyyah yang (kedapatan) mencuri”. Mereka berkata, “Siapa yang bisa melobi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Mereka pun menjawab,

“Tidak ada yang berani kecuali Usamah bin Zaid yang dicintai oleh  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Usamah pun berkata (melobi) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk meringankan atau membebaskan si wanita tersebut dari hukuman potong tangan). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda, Apakah Engkau memberi syafaat (pertolongan) berkaitan dengan hukum Allah?”

Dalam “Kitab Al-Ahkām As-Sultāniyyah” karya Al-Mawardi, terdapat beberapa kriteria penting yang harus dimiliki seorang pemimpin atau sultan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kepemimpinan yang adil: Pemimpin harus mampu menegakkan keadilan dalam masyarakat dan tidak membeda- bedakan rakyatnya.

2. Kecerdasan dan Kebijaksanaan: Pemimpin diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dan memahami berbagai situasi yang dihadapi.

3. Integritas dan Moralitas: Pemimpin harus memiliki akhlak yang baik, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan menjadi teladan bagi rakyatnya.

4. Kemampuan Memimpin: Seorang pemimpin perlu memiliki keterampilan dalam memimpin dan mengelola urusan negara, termasuk strategi dan diplomasi.

5. Kepatuhan terhadap Syariat: Pemimpin harus mematuhi ajaran agama dan syariat Islam serta menerapkannya dalam pemerintahan.

6. Kepedulian terhadap Rakyat: Pemimpin harus peka terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kriteria ini menunjukkan pentingnya kombinasi antara kualitas moral, kemampuan manajerial, dan komitmen terhadap nilai-nilai agama dalam kepemimpinan. Semoga kita dianugerahi pemimpin yang adil dan amanah demi tegaknya syariat Islam di bumi pertiwi. ® [***/goes]

Related posts

SAAT MENGISI KAJIAN BA’DA SHUBUH, USTADZ ABDUL RASYID BERI PERINGATAN ADA 4 HAL YANG DIRAMPAS & BAKAL DATANG KEPADA DIRI KITA

Redaksi Posberitakota

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MENUJU FANA’ & Baqa’

Redaksi Posberitakota

SIAPA ORANG YANG TAQWA KEPADA ALLAH SWT, USTADZ AANG KUNAEFI BILANG BAKAL DAPAT ‘KEISTIMEWAAN’ DALAM HIDUPNYA

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang