JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) di rumah ibadah (masjid) jelas merupakan kegiatan yang sangat positif. Apalagi jika tujuannya untuk mengembangkan aktifitas masjid, dimana akan bermanfaat guna menopang penyebaran Risalah Islam.
Masjid dalam bahasa Arab disebut “masjidu” (مَسْجِد), secara harfiah berarti “tempat sujud” (سجد). Bahkan secara umum, keberadaan masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam yang digunakan untuk melaksanakan shalat dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Atas dasar itulah yang kemudian menghilhami Universitas Ibnu Chaldun Jakarta untuk mengadakan seminar yang berjudul ‘Manajemen Keuangan Masjid – Transparan – Akuntable & Syar’i‘, di Masjid Al Muqarrabin, Rusun Pulo Jahe Tower, UPRS VII Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Propinsi DKI Jakarta, Sabtu (16/11/2024)
Dikatakan Ahmad Syaefuddin M.Pd.I yang merupakan dosen dan sekaligus Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIC Jakarta bahwa manajemen keuangan masjid, penting untuk menerapkan prinsip transparansi guna menjaga amanah yang diberikan oleh jamaah yang selaras. Tentu dengan prinsip syura (musyawarah), seperti yang dianjurkan dalam QS.Asy_Sura [42]:38,dimana prinsip syura ini dapat diterapkan dalam musyawarah antara pengurus masjid dan jamaah mengenai pengelolaan yang efektif dan efisien.
“Pada umumnya sumber dana masjid, berasal dari donasi jamaah, infaq dan sedekah. Setiap dana harus dicatat dan dialokasikan dengan jelas, termasuk untuk operasional masjid, kegiatan dakwah, pendidikan serta bantuan sosial bagi masyarakat sekitar. Dan, prinsip keadilan dalam penggunaan dana ini sesuai dengan QS.An_Nisa [4]; 58,” kata Ahmad Syaefuddin.
Menurut Ahmad Syaefuddin yang juga dikenal sebagai ustadz itu lebih lanjut bahwa pengelolaan keuangan masjid bukan hanya sekadar amanah. “Tetapi juga upaya kita dalam menjaga kepercayaan jamaah. Dalam pengelolaan ini, masjid diharapkan dapat lebih profesional, transparan. dan akuntabel. Dari situ sehingga mampu menjadi pusat peradaban umat yang berdaya, tentu saja dengan kegiatan yang bermanfaat bagi umat,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan acara seminar itu sendiri, juga dihadiri oleh para mahasiswa-mahasiwi KKN 21 FIA UIC Jakarta, warga Rusun Pulo Jahe Tower dan segenap pengurus DKM Masjid Al Muqarrabin. Karenanya, membuat suasana sangat teduh, adem dan penuh rasa kekeluargaan.
Apalagi acaranya dipandu oleh MC Uztadz Hasbiyallah yang mendapat applause dari warga Rusun Pulo Jahe Tower yang ikut hadir. “Semoga kegitan yang baik seperti ini, bisa sering diadakan di Masjid Al Muqarrabin. Kegiatan ini kan, minimal bisa untuk menambah ilmu soal keagamaan dan pengelolaan masjid yang lebih baik, terutama bagi warga Rusun, ” kata Hariyanto yang merupakan jamaah tetap dari Masjid Al Muqarrabin. ® RED/AGUS SANTOSA