JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pasar malam tak bisa dilepaskan dari pemandangan kawasan BKT (Banjir Kanal Timur), Jakarta Timur, setiap malamnya. Tidak kurang dari ratusan dan bahkan bisa mencapai 1000 pedagang yang menangguk rejeki dari situ.
Beragam produk mulai dari pakaian, barang elektronik, kebutuhan rumahtangga lain sampai makanan (kuliner-red), tersedia di situ. Karena ramai pembeli, pedagang pun berani menjajakan barang yang sangat beragam.
“Jualan di sini memang ramai. Cuma kalau soal rejeki, tak menentu. Semalaman, bisa dapat omzet Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Kadang juga sepi,” ucap Dasim, pedagang pakaian orang dewasa dan anak-anak di kawasa BKT.
Menurut pedagang asal Tegal yang sudah menetap tinggal di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, paling ramai jika Jumat, Sabtu dan Minggu malam. Apalagi, katanya, jika sudah tanggal muda atau habis gajian.
“Mereka memilih belanja di sini. Sebab, harganya bisa jauh lebih murah, dari yang dijual di mall-mall atau pasar tradisional,” kata pria berusia 45 tahun itu pada POSBERITAKOTA, Sabtu (17/2).
Hal senada juga dikatakan pedagang martabak atau kebab, Romli. Ia bisa melayani puluhan pembeli. Ada yang sambil lesehan sambil pesan minuman. Bahkan, banyak muda-mudi yang datang dan nongkrong di kawasan BKT sini.
“Pembeli makan martabak atau kebak, sambil lesehan di pinggiran BKT. Mereka bisa sampai tengah malam. Ada juga yang memanfaatkan untuk pacaran,” kata Romli lagi.
Dari hasil pemantauan sepanjang BKT mulai dari Cipinang-Kebon Nanas sampai ke Rawadas, jumlah pedagang bisa mencapai 500 atau 1000 pedagang. Jika diambil rata omzet mereka setiap jualan antara Rp 200 sampai Rp 500 ribu, setidaknya bisa mencapai ratusan juta rupiah. ■ RED/RIO/GOES