JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Di era keterbukaan, globalisasi dan digitalisasi, para generasi muda semakin dimudahkan dengan kemudahan mengakses informasi melalui gadget. Namun sayangnya semua itu belum terfilter dengan baik. Oleh karenanya, jangan sampai kemudahan tersebut justru membuat mereka melupakan nilai-nilai kebangsaan Indonesia itu sendiri.
Pendapat tersebut dilontarkan Prof Dr H Dailami Firdaus, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) asal Provinsi DKI Jakarta dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (UUD1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI) di Jakarta.
Menurut Senator yang akrab dengan kalangan media menyebut bahwa pemahaman tentang 4 Pilar Kebangsaan yang meliputi UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jelas sangat penting diberikan kepada seluruh masyarakat luas. Termasuk kepada pelajar serta civitas universitas dan kampus di seluruh Tanah Air.
“Untuk Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan juga harus dilaksanakan dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Maksudnya agar dapat masuk dengan tepat dan tentu saja dalam atau ke segala sisi,” papar Prof Dailami.
Dalam pandangannya, terkait nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, harus senantiasa hidup di tengah kehidupan masyarakat luas. Harus terus dijaga dan jangan sampai nilai-nilai tersebut sampai pudar.
“Makanya, kita harus berupaya berkontribusi dalam penguatan pilar-pilar nilai luhur budaya bangsa. Sesuai dengan cita – cita pendiri bangsa dan berpegang pada penekanan pendidikan berkualitas dan tetap mengedepankan budaya Indonesia dan selalu berpegang teguh kepada Allah SWT,” katanya.
Prof Dailami juga berharap bahwa apa yang disampaikan, bisa menjadi sebuah informasi yang bermanfaat untuk semua serta harus dijalankan dan mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya.
“Kenapa? Agar perwujudan dari nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan, benar-benar dapat dirasakan secara utuh dan sesuai dengan harapan pendiri bangsa, yakni menuju Indonesia yang bersatu berdaulat adil dan makmur,” tutup Prof Dailami. □ RED/GOES