JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sense of Belonging (rasa memiliki-red) pada daerah kelahiran, belum tentu dimiliki setiap orang. Tak sedikit ibarat kacang lupa kulitnya. Sudah merantau ke Ibukota dan sukses menggapai karir atau profesi, lupa akan tanah kelahirannya sendiri.
Pandangan tersebut nampaknya tak berlaku bagi penyanyi, pencipta lagu dan musisi asal Kalimantan Tengah (Kalteng), Dadang Nekad. Ia justru sebaliknya, meski baru merintis ke jenjang puncak popularitas, namun respon dan punya kepedulian besar terhadap provinsi Kalteng yang kini dipimpin Gubernur H Sugianto Sabran.
“Mengenal jatidiri itu perlu. Artinya, tahu diri darimana kita berasal. Setelah itu berkontribusilah pada daerah atau tanah kelahiran, sesuai kemampuan,” ucap pria yang kerap berpenampilan necis itu kepada POSBERITAKOTA melalui sambungan telepon.
Pandangan tersebut, ia implementasikan langsung kepada Provinsi Kalimantan Tengah. Sebab, Rabu (23/5) ini memasuki usia ke-61 tahun (23 Mei 1957 – 23 Mei 2018). Puncak perayaan pun digelar di pusat kota di Palangka Raya dengan berbagai kegiatan.
“Sebagai warga asli Kalteng, tentu saya memberikan ucapan selamat HUT ke-61 bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Harapan saya sih, selain maju di segala bidang, juga untuk dunia musiknya,” papar Dadang Nekad yang beberapa karya lagunya mengangkat tentang daerah Kalimantan Tengah.
Karena itu pula, pelantun tembang religi ‘Bidadari Surga’ dan juga ‘Ibu’, dikenal akrab oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Dadang Nekad mengungkapkan obsesi dan impiannya untuk mengangkat musik daerah. Baik itu untuk lebih dikenal secara nasional maupun go-Internasional.
Demi merintis sekaligus merealisasikannya, ia berkomitmen untuk menyumbangkan keseluruhan hasil royalti ke-16 lagu yang diciptakan dan sudah diangkat ke dunia rekaman. Baik itu untuk negara (Pemprov Kalteng), anak yatim piatu maupun pendirian sekolah musik gratis di Kalteng. ■ RED/GOES