TANGERANG (POSBERITAKOTA) – Tak hanya menyebabkan kerusakan harta benda, akibat banjir besar pada Sabtu dan Minggu (20-21/2/2021) kemarin yang menimpa Kota Tangerang, juga berdampak pada ‘produksi‘ sampah yang ditimbulkan. Karenanya, perlu penanganan khusus dan jika tidak tentu bakal mengganggu aktifitas warga serta lalulintas di jalan raya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, tercatat ada ‘produksi’ 278 ton sampah yang dihasilkan akibat banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kota Tangerang. Sedangkan langkah pembersihan terus berlangsung hingga Senin (22/2/2021) pagi hingga sore tadi.
“Ada 524 petugas dan 104 bentor serta 37 armada dump truck dikerahkan. Mereka langsung menyisir ke titik atau lokasi banjir. Sampai sore ini, kita berhasil mengangkat 278 ton sampah di beberapa lokasi yang sudah surut. Salah satunya di Perumahan Ciledug Indah I serta beberapa wilayah lainnya di Kota Tangerang,” terang Yudi Pradana selaku Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.
Menurut dia lebih lanjut soal produksi sampah tersebut, karena terbawa arus air. Belum lagi sampah warga yang belum sempat terangkut oleh petugas kebersihan di wilayah masing-masing warga. Pihaknya juga terus melakukan pembersihan, karena itu juga terkait kesehatan.
“Jadi, sampah yang sudah berhasil dibersihkan, belum termasuk dari daerah-daerah yang masih tergenang banjir. Semua kita upayakan untuk terus dipantau dan diangkut, kalau memang ada warga membutuhkan pembuangan sampah akibat banjir kemarin,” jelas Yudi.
Dikatakannya lebih jauh bahwa untuk mempercepat proses pembersihan dan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang, pihaknya juga telah membuat jalur khusus.
“Yang pasti, kita buka pintu 2 TPA Rawa Kucing sebagai jalur khusus untuk mempercepat proses pembuangan sampah. Itu hasil sampah yang kita bersihkan dan kita kumpulkan dari sisa banjir kemarin,” ucap dia lagi.
Sesuai arahan Walikota Tangerang Kota, pihaknya juga mengaku terus berupaya berkoordinasi dengan dinas lain yang juga menangani masalah banjir untuk bisa mempersiapkan kemungkinan terjadinya banjir kembali seperti prediksi BMKG. Apalagi, menurut BMKG, cuaca ekstrem akan kembali terjadi 23-25 Pebruari 2021 mendatang.
“Yang jelas, sejauh ini kerjasama dengan pihak dinas lain untuk membersihkan dan mengeruk sampah yang ada di aliran sungai dan kali yang masih tersisa. Bahkan, kita pun ikut membantu dinas lain seperti Dinas PUPR untuk membuat dan memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak dan jebol akibat banjir kemarin. Dan upaya ini kita lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan pascabanjir akhir pekan lalu,” pungkas Yudi. □ RED/THONIE AG/EDITOR : GOES