26.7 C
Jakarta
22 November 2024 - 02:08
PosBeritaKota.com
Syiar

SEBAGAI UMAT YANG DATANG BELAKANGAN, KATA USTADZ HUSNI MUBAROK : “KITA HARUS BERPEDOMAN KE AL-QURAN & AL-SUNAH”

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Dalam menyampaikan Kajian Spesial Tafsir Suroh Al-Muluk, Ustadz H. Husni Mubarok Lc M.Th.I sempat menyinggung materi dipertemuan sebelumnya. Dimana Allah SWT berfirman dalam sebuah pertanyaan, apakah ini menjadi orang-orang yang menolong mereka? Sesungguhnya orang-orang Kafir dalam kebingungan.

“Orang Kafir itu memuji (sembah-red) Tuhan mereka. Tertipu oleh yang mereka kerjakan. Sedangkan Allah SWT telah mensyareatkan. Agama sebagaimana Allah SWT memberi wasiat,” kata Ustadz Husni dihadapan puluhan jamaah Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan VGH Kebalen, Babelan, Bekasi, Ahad (27/3/2022).

Dipaparkannya bahwa diri kita sebagai umat di antara para Nabi dan Rassul, tentu bukan hanya sebatas itu saja. Orang (umat) itu harus ada buku petunjuknya, yakni sebagai bimbingan agar kita di jalan benar. “Sebagai umat yang datang belakangan, harus punya sandaran Apa itu? Yakni Al-Quran dan Al-Sunah, karena bisa jadi pedoman atau petunjuk buat kita,” ulas Ustadz Husni.

Selanjutnya, kata dia, jangan kemudian berhenti menjadikan Al-Quran dan Al-Sunah sebagai sandaran atau pedoman hidup kita begitu saja. Ada ahli-ahli Tafsir. Imam Buchori saja, belajar sampai 2 atau 3 bulan, sebelum menyampaikan Tafsir, ayat demi ayat yang ada di dalam Al-Quran.

“Wajib bagi kita untuk mempelajarinya. Jangan baru belajar, terus kita mengartikan semuanya. Jadi, dalam kaitan Tafsir Al-Quran, juga jangan semaunya dewek (sendiri-red). Harus ada dasarnya. Contoh paling sering adalah soal perkawinan dari pasangan yang beda agama,” ucapnya.

Ustadz Husni juga mengungkapkan agar kita bisa mensyukuri nikmat. “Syukurin nikmat lidah, ya buat ibadah kepada Allah SWT. Sebab, ibadah yang paling ringan dan paling gampang adalah berdoa. Karena, Allah SWT menyuruh. Orang-orang yang takabur adalah yang kagak mau berdoa,” ungkapnya.

Ditegaskannya lebih lanjut bahwa doa itu merupakan perintah dari Allah SWT. “Sayang banget, kalau abis sholat, terus kita kagak berdoa. Karena, bisa saja doa kita dimustajab (manjur-red),” tutur Ustadz Husni yang merupakan tamatan dari salah satu Universitas Islam di Cairo, Mesir, tersebut.

Pada bagian lain, disebutkan pula tentang peran ulama, dimana sering kasih peringatan. “Itu kan sebagai tugasnya. Bagaimana kalau kagak ada yang kasih peringatan? Kita sebagai umat cuma sholat 5 waktu doang. Makanya, tiap minggu perlu dikasih ceramah dari para ulama,” ucap Ustadz Husni, mengakhiri ceramahnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Kajian Dzuhur Pilihan di Masjid Istiqlal, ALLAH SWT adalah Cahaya Langit & Bumi

Redaksi Posberitakota

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal, KH ABU HURAIRAH ABD SALAM LC MA Kupas Tuntas Soal Puasa Lahir & Bathin

Redaksi Posberitakota

Bersama Satriani Tour & Travel, DRS H EDY HAMDI SA Buka Program ‘Wisata Halal Jalur Spanyol & Maroko’

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang