JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Serangan kritik yang sempat dilontarkan sekaligus dipersoalkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait penggunaan diksi untuk tema Jakarta Hajatan ke-495 mendapat balasan.
Sedangkan balasan itu datang dari Ketua Bamus Betawi, Riano P Ahmad yang terang-terangan membela Anies Baswedan. Ditegaskan bahwa tema Jakarta Hajatan ke-495 yang diangkat yakni kolaborasi, akselerasi dan elevasi merupakan hal umum. Justru ditengah era moderanisasi dan digitalisasi sekarang, masyarakat sudah pintar dalam berliterasi.
“Kalau menurut saya, penggunaan diksi kolaborasi, akselerasi dan elevasi itu merupakan hal biasa dan tidaklah terlalu sulit untuk dipahami,” ucap Riano kepada media, Jumat (24/6/2022).
Untuk tema Jakarta Hajatan kali ini, ditambahkan Riano, sangat tepat karena sudah mencerminkan situasi dan kondisi sekarang. Penggunaan diksi kolaborasi bermakna bahwa Jakarta dibangun dengan melibatkan semua pihak, sehingga pemerintah tidak bekerja sendirian.
Sedangkan istilah akselerasi, pemerintah daerah terus mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempercepat kemajuan di Ibukota. Lantas istilah elevasi, Jakarta diharapkan bisa naik kelas dengan mendapat pengakuan dunia internasional. Salah satu caranya melalui turnamen Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 lalu.
“Dalam hal ini, kita sebagai Jakarta notabenenya masyarakat Betawi itu tidak sukuisme, tapi harus bisa juga melihat budaya-budaya dari luar. Lantas akselerasi dan elevasi, Jakarta juga harus bisa lebih berkembang maju agar setara dengan kota-kota dunia lainnya,” ungkapnya, tegasnya.
Oleh karenanya, melalui kesempatan itu, Riano juga mengapresiasi sejumlah rangkaian Jakarta Hajatan ke-495 yang digagas Anies. Acara yang melibatkan semua pihak ini dianggap mampu mendorong roda perekonomian masyarakat Ibukota setelah dihantam pagebluk COVID-19.
Bahkan, Riano menganggap tentang Jakarta Hajatan kali ini sangat berkesan bagi masyarakat Jakarta karena dua tahun terakhir harus digelar virtual akibat pandemi. Namun sekarang pemerintah telah mengizinkan adanya kegiatan di luar maupun di dalam ruangan dengan protokol kesehatan. Dari situ diharapkan aktivitas ekonomi di masyarakat bisa semakian membaik.
“Begitu memasuki tahun 2022 ini, pandemi COVID-19 di DKI Jakarta sudah mulai terkendali, sehingga terjadi aktivitas tatap muka. Dengan adanya kegiatan seperti ini kan menjadi upaya perbaikan sektor ekonomi, karena selama dua tahun ini lesu,” kata Riano, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.
Pada kenyataannya rangkaian acara dari Jakarta Hajatan yang mendorong roda perekonomian misalnya Jakarta Fair Kemayoran di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat; turnamen Formula E di Ancol; bazaar saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) hari Minggu; hingga malam puncak Jakarta Hajatan di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu (25/6/2022) besok.
Riano malah berharap langkah pemerintah konsisten dengan mengeluarkan kebijakan positif demi perbaikan perekonomian di Ibukota.
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengkritik penggunaan tema Jakarta Hajatan ke-495 yang digunakan Anies Baswedan. Dalam perayaan kali ini, Anies menggunakan jenama kolaborasi, akselerasi dan elevasi.
“Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-495 Jakarta. Sekarang berganti istilahnya Jakarta Hajatan, tetapi motonya ini kok, nggak cocok sama Betawi ya? Bahasanya ada kolaborasi, ada akselerasi ada elevasi,” kata Djarot, Rabu (22/6/2022) kemarin. ■ RED/GOES